Tampil Maksimal, 4 Aktor Ini Justru Membuat Khawatir Lawan Mainnya

Banyak aktor yang berhasil menghadirkan penampilan memukau di layar lebar dan mencuri hati para penonton. Namun tak banyak yang tahu bagaimana pengorbanan yang dilakukan mereka untuk bisa menghadirkan akting seperti itu.

Bahkan tak jarang pula pengorbanan besar yang dilakukan mereka membuat orang terdekat hingga lawan mainnya khawatir. Mulai dari kesehatan dan beragam hal lainnya terkadang dianggap terlalu berlebihan. Berikut 4 aktor yang sukses tampil memukau di film namun membuat lawan mainnya was-was:

Daniel Day-Lewis (My Left Foot)

Penampilan Daniel Day-Lewis pada film My Left Foot (1989) sebagai Christy, seorang pemuda yang menderita cerebral palsy membuat banyak orang terpukau. Pada film drama komedi tersebut ia menjadi pria yang lumpuh dan hanya bisa menggerakan kaki kirinya saja.

Untuk bisa mendalami karakternya, ia pun berjalan dengan menyeret kaki kanannya dan lebih banyak berkegiatan dengan hanya menggunakan kaki kirinya. Tentunya hal ini sangat menguras tenaganya, apalagi ia juga pemeran utama yang memiliki banyak adegan selama syuting. Hal ini pun membuat beberapa lawan mainnya khawatir dan mengingatkannya untuk tak terlalu menyiksa dirinya dengan metode yang dilakukannya.

Peran Christy Brown begitu menarik untuk Daniel Day-Lewis, ia jatuh hati saat membaca naskah di mana adegan pembuka film tersebut pria tersebut menggunakan kaki kirinya untuk menaruh vinyl dan menyetelnya yang mana baginya mustahil untuk dilakukan kala itu. Film ini pula yang mengantarkannya meraih piala Oscar sebagai Best Actor.

Ellen Burstyn (The Exorcist)

Mungkin jika membahas soal film The Exorcist (1973) maka beberapa orang teringat dengan penampilan memukau Linda Blair sebagai gadis yang kesurupan. Namun ada cerita menarik di balik film tersebut yang mana membuat Linda Blair bisa tampil maksimal. Ia adalah Ellen Burstyn yang berperan sebagai Chris McNeil, ibunda dari Regan (Linda Blair).

Ia benar-benar totalitas selama syuting dan tak jarang membuatnya cedera akibat adegan-adegan berbahaya bersama putrinya itu. Ia sempat terluka di bagian punggung karena sebuah adegan dengan harness namun ia berimprovisasi hingga mencelakai dirinya sendiri demi hasil maksimal di depan kamera.

Tak hanya itu saja, ia juga nyaris merusak pita suaranya karena adegan berteriak yang membuat para kru dan pemain di lokasi syuting merinding. Berbagai hal tersebut pun membuat lawan mainnya hingga para kru khawatir dengan keselamatannya selama proses syuting.

Dalam prosesnya, peran Chris harusnya dimainkan oleh beberapa aktor kelas A seperti Audrey Hepburn atau Jane Fonda. Namun Ellen muncul dan mengatakan pada sang sutradara, William Friedkin, jika ia ditakdirkan untuk memerankan karakter tersebut saat berdiskusi soal unsur Katolik yang dibawa dalam film itu.

Cate Blanchett (Blue Jasmine)

Kemampuan akting Cate Blanchett memang tak perlu diragukan lagi, namun ada satu film yang mungkin saja menjadi penampilan terbaiknya hingga saat ini yakni Blue Jasmine (2013). Pada film itu ia berperan sebagai Jasmine, seorang sosialita yang jatuh terpuruk setelah suaminya mengalami masalah finansial.

Disutradarai oleh Woody Allen, Cate benar-benar tampil memukau di sana dan penuh emosi. Namun aksi gemilangnya ternyata membuat banyak rekan-rekannya khawatir. Mereka takut jika si aktris akan mengalami depresi karena peran tersebut dan juga bagaimana ia menguras emosinya tak hanya di depan kamera saja.

Usaha itu pun membuahkan hasil di mana pujian terhadap penampilannya membanjiri media-media serta ia pun berhasil membawa pulang piala Oscar lewat kategori Best Actress in a Leading Role.

Shelley Duvall (The Shining)

Sepanjang sejarah perfilman terdapat kontroversi terkait pengalaman yang menimpa Shelley Duvall kala tampil di The Shining (1980). Jika sebelumnya metode para aktor yang membuat rekan-rekannya khawatir, di sini justru metode yang digunakan oleh sang sutradara, Stanley Kurbrick, terhadap Shelley Duvall yang bikin bintang-bintang lainnya khawatir.

Stanley benar-benar menghadirkan teror untuk si aktris selama proses syuting hingga ia merasakan begitu lelah dan ketakutan tak hanya di depan kamera tapi juga di kehidupan nyata. Ia bahkan sempat menyuruh Shelley mengulangi sebuah adegan sebanyak 127 kali.

Tak hanya itu saja, ia pun seperti dikucilkan di lokasi syuting, dialognya diubah di menit-menit akhir syuting hingga dibuat emosi dan bertengkar dengannya. Semua tindakan Stanley Kubrick ini pun membuat Shelley jatuh sakit selama sebulan dan rambutnya pun mulai rontok akibat stress yang diterimanya.