Produksi untuk Film Siksa Neraka dimulai. Ini adalah film yang diadaptasi dari komik dengan judul yang sama karya MB Rahimsyah.
Sebelumnya, Dee Company sebagai rumah produksi telah membagikan teaser poster dari Siksa Neraka. Desainnya cukup mencekam dengan latar separuh terbakar di Instagram.
"Siapa yang susah tidur habis baca komik legendaris Siksa Neraka? Siapa yang langsung jadi alim gara-gara takut kena "Siksa Neraka"? Komik yang meneror kita semua bakal hadir di bioskop kesayangan Anda," tulis Dee Company kala itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dheeraj Kalwani, Produser Dee Company, menjelaskan alasannya mengadaptasi komik tersebut menjadi sebuah film. Menurutnya cerita dari komik itu mampu menarik banyak pembaca yang susah tidur dan terpikir untuk bertobat.
"Kepopuleran komik ini bertahan tiga dekade dari tahun 70-an hingga 90-an. Saya pikir ini pencapaian yang luar biasa. Kami tertantang untuk mengadaptasi menjadi film," ujar Dheeraj.
Sebenarnya, kesepakatan untuk mengadaptasi komik tersebut dengan MB Rahimsyah sudah diumumkan sejak akhir 2022. Namun baru saat ini Dee Company memulai produksi dari film Siksa Neraka.
"Sebenarnya bukan menunda-nunda. Tapi kami ingin memberikan detail terbaik untuk film Siksa Neraka. Jadi persiapan produksinya cukup panjang," paparnya.
Akan tetapi, untuk proses lainnya, seperti persiapan Computer-Generated Imagery (CGI), sudah dilakukan. Proses itu bahkan menelan biaya yang besar.
"Dari awal April kami sudah mempersiapkan CGI. Tak main-main, untuk CGI saja kami keluarkan dana Rp 5 miliar," katanya.
Penggambaran filmnya nanti disebut Dheeraj tidak akan jauh dengan visual yang disajikan komiknya. Akan ada kisah menyeramkan mengenai siksaan yang terjadi di neraka.
Untuk proyek yang juga melibatkan Ariyo Wahab, Astri Nurdin, Slamet Rahardjo, Kiesha Alvaro, Ratu Sofya, Rizky Fachrel, dan Nayla D Purnama ini, Lele Laila dipercaya sebagai penulis skenario, sedangkan Anggy Umbara adalah sutradaranya.
"Untuk membuat set neraka kita bikin penggabungan antara real set building yang kita buat dari team artistik, XR Virtual Screen untuk background, dan CGI 3D animation untuk berbagai elemen Neraka. Mulai dari api nerakanya, Lava yang menyala, karang-karang bebatuan, dan berbagai penyiksaan di dalam Neraka yang tidak mungkin dilakukan secara Live Shooting. Makanya kita butuh waktu lama dan biaya tinggi untuk CGI," ujar Anggy Umbara.
(dar/pus)