Saat ini terjadi demonstrasi besar-besaran dari para penulis naskah Hollywood yang merasa tak diberikan keadilan oleh industri tersebut. Pergerakan ini pun didukung oleh beberapa selebriti, salah satunya adalah Drew Barrymore.
Bintang Charlie's Angel itu pun memilih untuk mundur dari tawaran untuk menjadi host MTV Movie & TV Awards 2023 yang akan digelar beberapa hari nanti dan membuat acara itu digelar tanpa host.
"Aku sudah mendengarkan para penulis dan untuk menghormati mereka, aku akan mundur dari host MTV Movie & TV Awards sebagai bentuk solidaritas atas gerakan itu," ucapnya dalam pernyataan resmi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua yang kita rayakan dan hargai tentang televisi dan film lahir dari kreasi mereka. Dan sampai solusinya ditemukan, aku memilih untuk menunggu namun aku akan menyaksikan (acara tersebut) dari rumah dan berharap kalian juga mengikutiku," tambahnya.
Ia pun menuliskan rasa terima kasih pada MTV yang sudah menemaninya dan bekerja sama dengannya selama bertahun-tahun. Drew Barrymore pun berujar akan menerima tawaran menjadi host untuk acara tersebut di tahun depan.
MTV Movie & TV Awards menjadi salah satu acara yang terkena dampak dari protes keras Writers Guild of America (WGA). Organisasi penulis tersebut pun menyatakan protes mereka tak akan berhenti di acara itu saja dan akan merambah ke pagelaran lainnya.
Ada 11.500 penulis naskah film dan televisi yang tergabung dalam organisasi tersebut yang menuntut agar terjadinya kenaikan upah dan perubahan kontrak kerja setelah kesepakatan yang mereka buat pada 2007 lalu. Mereka merasa biaya produksi dalam sebuah film kian besar, namun upah para penulis justru malah semakin kecil.
Apalagi dengan hadirnya banyak tayangan di layanan streaming yang biasanya hanya memakai sedikit penulis naskah yang disebut mini rooms yang menyulitkan para penulis untuk kesulitan mencari pekerjaan lainnya dan terikat pada satu proyek (per musim).
Sebagai perbandingan mereka menyebutkan penulis di serial streaming hanya dibayar setengah dari apa yang didapatkan saat bekerja untuk televisi. Dan kontrak kerja yang mereka terima pun menyulitkan mereka untuk menerima tawaran kerja dari produksi lainnya.
Dilansir dari CBS, disebutkan ada penurunan upah penulis naskah sejak 2018 lalu sebesar 14 persen. Padahal layanan streaming justru berkembang pesat dan berhasil menggeser pasar televisi dan bioskop.
Untuk para penulis yang tergabung dalam WGA tercatat mereka mendapatkan bayaran minimum sebesar 4.546 USD atau senilai Rp 66 juta per minggunya (angka ini dirilis oleh WGA) dan mereka menuntut adanya kenaikan serta penyerataan untuk upah tersebut. Penulis komedi dan variety show mendapatkan bayaran paling kecil dan tak ada upah minimum sama sekali.
"Kami menuntut komedi/variety dan penulis harian di streaming mendapatkan bayaran dan jaminan yang sama seperti di televisi. Namun mereka (pihak studio) justru menawarkan kami (upah) minimum yang biasa diberikan untuk acara virtual yang tak jadi ditayangkan dan juga mereka ingin membayar kami per hari," cuit penulis Adam Conover.
(ass/mau)