The Flash Disebut 'Bersihkan' DCEU

The Flash Disebut 'Bersihkan' DCEU

Asep Syaifullah - detikHot
Rabu, 26 Apr 2023 17:53 WIB
Penampilan Ezra Miller sebagai The Flash.
Cuplikan adegan di film The Flash. Dok. Warner Bros
Jakarta -

Beberapa film superhero yang tayang akhir-akhir ini gagal mendapatkan hasil terbaiknya dan mendadak loyo di pasaran. Hal ini pula yang terjadi pada DC setelah Black Adam dan Shazam: Fury of the Gods dianggap tak berhasil memenuhi ekspektasi studio tersebut.

Angin segar pun kembali berembus setelah film terbaru mereka, The Flash, mendapatkan sambutan positif dalam penayangan perdananya di CinemaCon 2023 di Las Vegas kemarin. Film itu digadang-gadang menjadi salah satu film superhero terbaik sepanjang masa dan film terbaik DC setelah The Dark Knight dari Christopher Nolan.

Sepertinya raihan buruk dari beberapa film DC akhir-akhir ini sudah dibaca oleh Peter Safran dan James Gunn. Keduanya pun menyebutkan akan mencoba untuk memperbaiki kesalahan dari bos-bos lama DCEU melalui The Flash dan membuka kisah baru menjadi DCU.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun masih belum diketahui bagaimana 'jembatan' itu akan dibangun dan karakter-karakter lainnya diperkenalkan dalam film tersebut. Apalagi James Gunn juga sempat sesumbar bahwa The Flash akan me-reset semuanya yang ada di dalam DCEU, para karakter, hingga alur cerita mereka.

Sementara itu, sang sutradara, Andy Muschiettis, mengaku masih belum tahu masa depannya di DCU. Ia hanya menjelaskan kisah Barry Allen yang dibawa olehnya akan menjadi pembuka atau penutup dari kisah lama DC selama ini.

ADVERTISEMENT
Cuplikan adegan di film The Flash.Cuplikan adegan di film The Flash. Foto: Dok. Warner Bros

"Kita tak bisa memprediksi masa depan, semua yang kami dengar (review) dan apa yang akan terjadi sangat membuatmu tak sabar. Kami tak tahu banyak hal (soal rencana DCU) lebih dari pada kalian. Tapi sekali lagi, film ini tentang awal perjalanan dan bukanlah akhir (Barry Allen) dan kami berharap hal tersebut," paparnya dilansir dari Collider.

James Gunn dan Peter Safran memang membuat banyak sekali perubahan dalam DC yang terkadang justru membawa dampak negatif secara bisnis. Hal ini juga membuat keduanya disalahkan atas gagalnya Shazam 2 meraih pendapatan potensialnya gegara rencana-rencana mereka.

Rencana keduanya untuk merilis reboot dari studio tersebut lewat Chapter 1: Gods and Monster disebut-sebut sebagai salah satu alasan kegagalan Shazam 2 menjadi box office.

Pendapatan awal Shazam: Fury of the Gods bahkan menjadi yang terburuk sepanjang DCEU dan berada di bawah Birds of Prey yang dirilis saat awal pandemi COVID-19. Menghabiskan biaya produksi sebesar 100 juta USD, film tersebut hanya mampu meraih pendapatan di seluruh dunia sebesar 128,6 juta USD.




(ass/mau)

Hide Ads