Bintang Bollywood Salman Khan kembali menjadi perhatian setelah beragam pernyataannya membuat heboh. Ia menyoroti bagaimana lembaga sensor yang terlalu lembek terhadap para layanan OTT.
Aktor berusia 57 tahun itu tak setuju dengan pendapat jika OTT lebih keren dibandingkan stasiun televisi. Menurutnya, ada banyak sekali konten-konten yang kurang pantas yang dihadirkan di sana.
"Aku rasa harus ada sensor pada mereka. Semuanya (konten) vulgar, adegan telanjang, (semuanya) harus dihentikan," ucapnya dilansir dari The Indian Express.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia pun menyebutkan OTT membuat para penonton lebih mudah mengaksesnya, termasuk melalui ponsel. Hal ini pun membuat anak-anak bisa saja melihat konten tersebut.
"(Anak-anak berusia) 15 sampai 16 tahun bisa melihat konten itu di ponsel mereka. Apa kalian senang jika putri kalian melihatnya dengan alasan membutuhkan ponsel untuk belajar. Aku rasa konten-konten di OTT harus dicek kembali. Makin bersih (aman) konten, maka itu akan jadi lebih baik dan juga mendatangkan penonton yang lebih banyak," tegas Salman Khan.
"Kalian telah membuatnya, adegan bercinta, ciuman dan adegan telanjang. Jadi aku rasa itu tak benar jika melihat faktor keamanan. Juga sepertinya kita tak butuh (adegan) itu. Kau tak perlu menyebrangi batasan. Kita hidup di India. Itu sudah keterlaluan sebelumnya dan kini sudah dibatasi," tambahnya.
Salman Khan pun heran kenapa televisi dan film bisa mendapatkan sensor. Sementara, layanan OTT bisa bebas-bebas saja dengan konten-konten mereka.
Tak hanya itu saja yang dikeluhkan, Salman Khan turut menyoroti bayaran para pendatang baru di Bollywood yang mematok tarif sangat tinggi. Ia pun membandingkan mereka dengan dirinya serta empat aktor yang sudah lama berkecimpung di industri seperti Shah Rukh Khan, Akshay Kumar, Ajay Devgn, dan Aamir Khan.
"Kami akan membuat mereka berusaha lebih keras lagi untuk mendapatkan uang. Kami belum pensiun dalam waktu dekat. Film kami juga laku dan kami (ikut) menaikkan tarif. Melihat hal itu, mereka (para pendatang baru) juga menaikkan tarif mereka meskipun film mereka tak laku," pungkasnya.
(ass/mau)