Kejadian tak mengenakkan di lokasi syuting kembali terjadi. Kali ini kisah tersebut diungkapkan oleh aktris Jena Malone.
Lewat unggahan di Instagramnya, wanita berusia 38 tahun itu pun mengaku jika ada perasaan yang berkecamuk kala ia melakoni syuting The Hunger Games: Mockingjay Part 2 pada 2015.
Ada perasaan senang dan bangga dengan film tersebut, tapi ada pula traumatis yang timbul setelah ia menjadi korban pelecehan seksual oleh salah seorang rekan kerjanya di sana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Emosiku campur aduk dan aku hanya belajar bagaimana untuk melewatinya. Aku berharap aku tak terkungkung dalam trauma, tapi itu benar-benar hal terliar yang ada di dalam hidup kayaknya. Bagaimana menahan sebuah kekacauan lewat keindahan," tulisnya.
Pelecehan itu membuat dirinya tak bisa bebas bercerita soal karakternya di dalam film itu, yakni Johanna Mason. Selalu ada perasaan aneh yang timbul dan ingatan terkait kejadian tak menyenangkan tersebut.
"Aku bekerja dengan keras untuk mengobatinya dan belajar lewat restorative justice, bagaimana berdamai dengan orang yang mengasarimu dan berdamai dengan diri sendiri," ungkapnya.
![]() |
Sebelumnya kasus pelecehan seksual di lokasi syuting juga menimpa Anna Faris. Ia mengaku menjadi korban pelecehan yang dilakukan oleh sutradara Ghostbuster, Ivan Reitman. Kejadian itu terjadi kala mereka terlibat di dalam film komedi My Super Ex-Girlfriend pada 2006.
Anna mengaku jika dirinya kerap dimarahi dan dimaki-maki oleh sang sutradara. Tak hanya itu saja, bokongnya pun pernah dipukul oleh Ivan di depan para kru.
"Aku sangat marah dan merasa direndahkan serta tak terima. Bahkan aku sampai berkata,'Tidakkah ada yang memberitahukan apa yang terjadi?' dan saat itu ia hanya diam saja dan pergi ke arah kamera. Namun selanjutnya ia menampar bokongku, itu sungguh momen yang aneh," kenangnya.
Saat kejadian itu tak ada yang mendukungnya sama sekali. Ia masih bingung bagaimana harus bertindak dengan kejadian itu.
"Dengan kejadian itu, aku pikir bahwa aku masih menjadi bagian generasi dan memiliki mentalitas untuk bagaimana menanggapi elemen tersebut."
"Pada satu titik itu bukanlah apa-apa, ya bagaimanapun juga bokongku baik-baik saja. Namun di satu sisi ada seperti 30 orang di sekitarku yang berharap aku akan bertindak, tapi tak aku lakukan," ungkapnya.
(ass/pus)