.webp)
Hellboy dikenal sebagai salah satu film superhero yang menampilkan sisi berbeda dengan beragam karakter unik dan menyeramkan. Kisah yang diangkat dari komik Mike Mignola itu pun sudah digarap oleh beberapa sutradara seperti Gillermo del Torro dan Neil Marshall.
Sayang pada film terakhirnya, Hellboy (2019), justru mendapatkan hasil buruk dan hanya meraup pendapatan sebesar USD 55 juta saja. Film itu dianggap terlalu membosankan karena banyak flashback dan sangat mirip dengan komiknya.
Kini Hellboy kembali digarap dan sutradara Brian Taylor menawarkan sesuatu yang berbeda. Film itu akan digarap bergenre horor dan diberi rating dewasa. Sebuah angin segar bagi para penikmat film horor dan superhero yang membayangkan bagaimana serunya saat pria berwarna merah itu melawan musuh-musuhnya dengan adegan penuh darah dan teror.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun lupakan sosok Hellboy yang muncul dalam film-film sebelumnya karena Brian Taylor akan menghadirkan karakter yang berbeda. Jika sebelumnya Hellboy digambarkan berotot dan berambut panjang, maka kali ini ia akan menyuguhkan sosok muda dari karakter itu.
"Film Guillermo del Torro merupakan sebuah opera yang berskala besar dan murni soal pemikiran del Torro saja. Tapi ada beberapa di komik Mike (Mignola) di mana ditampilkan masa yang berbeda. (Hellboy) lebih kurus, kasar, menyeramkan seperti hantu di film horor. Hellboy muda yang penasaran dengan sisi gelap dari dunia," tuturnya pada Collider.
Film bertajuk Hellboy: The Crooked Man itu juga berencana untuk menghadirkan banyak kekerasan dan adegan berdarah-darah. Dan untungnya pihak Millenium pun setuju dengan ide tersebut.
"Aku mengajukan sebuah film horor dewasa dan tim di Millenium ternyata mendukungnya. Ini adalah grup yang baik dan mereka suka horor," ungkap Brian.
Proses syuting pun akan dimulai pada April mendatang dan berlokasi di Bulgaria. Selain itu syuting juga dilakukan di Yunani dan beberapa studio untuk mengambil nuansa pedesaan Appalachia pada era 50-an.
Pada komik Hellboy: The Crooked Man diceritakan Hellboy yang bertemu dengan entitas jahat di pedesaan Appalachia pada tahun 1950-an. Setting-nya tentu membuat The Crooked Man terasa lebih sejalan dengan folk horror, genre yang memasukkan film klasik seperti The Wicker Man dan The Witch. Dan film yang condong ke elemen horor rakyat yang menyeramkan pasti akan berbeda dari yang dicoba di adaptasi Hellboy sebelumnya.
(ass/aay)
