"Menurut aku memang syuting Para Betina Pengikut Iblis memang membutuhkan energi yang banyak ya karena adegannya sangat-sangat berat. Menurut aku sendiri itu sama Bapak Karto itu hampir setiap hari minum obat sakit tenggorokan," kata Mawar Eva De Jongh dalam premier Para Betina Pengikut Iblis di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Jumat (10/2/2022) malam.
Suara Mawar sampai hilang karena harus melakoni adegan yang berat. Mawar harus berteriak-teriak dan bertarung dalam beberapa adegan.
"Karena memang adegan berantem terus, kurang lebih, mostly scene itu berantem, membutuhkan suara, dan tenaga yang banyak. Ya jadi memang ada adegan yang aku teriak lumayan kencang itu, aku bisa merasakan suara aku nih lumayan hilang-hilang gimana ya. Jadi bisa dibilang di set Sumi, obat sakit tenggorokan itu paling banyak disediakan," bebernya.
Mawar de Jongh juga dituntut harus terus membungkuk untuk gestur perannya. Hal itu membuatnya merasakan sakit pinggang.
"Kalau itu iya, jujur iya, jadi memang kadang-kadang kayak gesture itu kayak jadi nggak bisa noleh gitu. Sering ngerasain sakit, tapi ya semoga si gesture itu konsisten ya dari awal sampai akhir," katanya.
Mendapatkan peran dengan adegan-adegan yang sadis dan kejam di Para Betina Pengikut Iblis, Mawar tak menampik merasa pusing. Namun, lama-lama terbiasa dan bersyukur tak terbawa sampai ke kehidupan nyata.
"Sempat pusing banget banget, jadi memang aku pulang reading itu baca lagi dan aku justru menemukan gesture Sumi ini satu hari setelah kita fitting. Aku sudah lihat bajunya, baju yang akan aku kuasai," ceritanya.
"Untuk memerankan ini jujur nggak (ke psikolog) tetapi aku sendiri merasa tidak ada permasalahan yang serius juga dari karakter aku ini karena memang setelah adegannya, sudah kembali jadi Mawar. Adegan-adegan Sumi memang tersimpan di set saja. Iya seram, saya juga takut sebenarnya," ungkapnya.
Mawar de Jongh bersyukur tak mengalami gangguan kesehatan fisik setelah film ini rampung. Para Betina Pengikut Iblis berkisah tentang tiga sosok perempuan yang rela menggadaikan dirinya bersekutu dengan iblis demi membalas dendam.
Sumi yang tinggal seorang diri harus mengurus ayahnya yang sakit. Demi menyambung hidup, dia berjualan gulai dari daging manusia.
(fbr/pus)