Women Talking jadi salah satu film terbaik di tahun 2022. Kisah dari film ini sangat suram, tapi penuh dengan harapan. Women Talking mengangkat kisah nyata yang terjadi pada Manitoba Colony, sebuah komunitas Mennonite terpencil di Bolivia.
Film ini memberikan penggambaran yang sangat jujur tentang bagaimana para penyintas kekerasan seksual dapat berkumpul untuk mencoba dan mengubah keadaan mereka. Women Talking memberi wanita ruang untuk berbicara tanpa rasa takut.
Women Talking meraih nominasi Oscar 2023 untuk dua kategori. Yakni Best Picture dan Best Writing (Adapted Screenplay).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut deretan fakta menarik film garapan sutradara Sarah Polley:
1. Adaptasi novel populer
Film Women Talking diadaptasi dari novel populer dengan judul yang sama karya Miriam Toews. Ini merupakan novel ketujuh dari penulis asal Kanada tersebut yang dirilis pada tahun 2018. Kisah dalam novel Women Talking didasarkan pada peristiwa nyata yang terjadi di Manitoba Colony, sebuah komunitas Mennonite terpencil di Bolivia. Tema yang dimuat dalam novel tersebut berpusat di sekitar topik agama dan pelecehan seksual. Dalam versi filmnya ini akan lebih merinci penderitaan yang dialami oleh sekelompok wanita dalam komunitas tersebut. Mereka dilecehkan, diperlakukan dengan kasar, dan dibius oleh pria di komunitas mereka.
Baca juga: Daftar Lengkap Nominasi Piala Oscar 2023 |
2. Pembentukan kisah Women Talking
Miriam Toews juga tumbuh dalam komunitas Mennonite di Manitoba, Kanada. Namun, dia meninggalkan komunitasnya ketika berusia 18 tahun. Meskipun Women Talking didasarkan pada kisah kehidupan nyata, Toews juga mengambil dari pengalamannya sendiri yang hidup dalam komunitas. Ada banyak hal buruk yang membuatnya yakin untuk meninggalkan komunitasnya. Seperti penyalahgunaan wewenang yang terus muncul sepanjang film Women Talking. Latar belakang tersebut membantu Toews dalam menyusun cerita. Hal ini juga membantunya dalam memahami dan berempati lebih jauh dengan tragedi tersebut.
3. Kisah nyata yang mengerikan
![]() |
Kisah itu didasarkan pada peristiwa nyata yang terjadi di Manitoba Colony sebagai komunitas Mennonite terpencil di Bolivia. Lebih dari 150 wanita dan anak perempuan dilecehkan oleh sekelompok pria di komunitas mereka selama 4 tahun dari 2005 hingga 2009. Para pria dilaporkan menggunakan semprotan narkotika yang biasanya digunakan pada hewan untuk membius para wanita sebelum melakukan kejahatan mereka. Menurut sebuah laporan dari BBC pada tahun 2019, 7 pria dihukum dan dijatuhi hukuman penjara 25 tahun pada Agustus 2011. Sementara satu pria dijatuhi hukuman 12 tahun penjara karena menyediakan obat-obatan yang digunakan pada korban.
4. Menjadi respons gerakan #MeToo
Sarah Polley sebagai sutradara menjadikan Women Talking sebagai respons terhadap gerakan #MeToo. Ini adalah sebuah gerakan untuk melawan pelecehan seksual dan kekerasan seksual. Selain itu, film ini juga mengangkat kisah bertahan hidup dan penyembuhan diri yang tak lekang oleh waktu. Sutradara Polley bahkan membawa seorang terapis ke lokasi syuting. Dia juga merinci pengalamannya sendiri dengan pelecehan dan seksisme selama karirnya di industri hiburan. Women Talking menjadi penghargaan atas keberanian wanita dan ekspresi pribadi dari Sarah Polley.
5. Deretan pemain
![]() |
Film tersebut menggambarkan perjalanan sekelompok wanita yang kuat. Beberapa pemain yang berhasil mendapatkan karakter dalam film Wowen Talking juga mendapatkan banyak pujian. Deretan pemain yang bergabung termasuk Rooney Mara sebagai Ona, Claire Foy sebagai Salome, Jessie Buckley sebagai Mariche, Frances McDormand sebagai Scarface Janz, dan Judith Ivey sebagai Agata. Mereka membawakan masing-masing karakternya dengan luar biasa. Aktris serial The Crown, Claire Foy juga mengungkapkan bahwa mengetahui karya Miriam Toews ini merupakan sesuatu yang menakjubkan baginya.