.webp)
Film superhero menjadi bahasan menarik di dunia sinema, fenomena kesuksesan mereka mengundang pro dan kontra di kalangan sutradara. Ada yang mencibir ada pula yang mendukung sebagai pembaruan dan penyegaran untuk para penikmat film.
Quentin Tarantino menjadi salah satu yang memberikan kritik keras. Ia bahkan dengan tegas mengatakan jika para sutradara Marvel hanya menjadi perpanjangan tangan saja dan bukanlah seorang auteurs atau pencipta film tersebut.
Namun jika sutradara Once Upon a Time In Hollywood itu benar-benar ditawari dan diberi kebebasan untuk menciptakan film dari komik Marvel, maka ia akan menerimanya. Dan ia sudah punya pilihan tersendiri untuk komik apa yang akan diadaptasi olehnya yakni Sgt. Fury and His Howling Commandos.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dibuat oleh Jack Kirby dan Stan Lee, komik tersebut menampilkan kisah Nick Fury yang berlatarkan Perang Dunia II bersama pasukannya mengalahkan pasukan Nazi yang tengah menyerang Perancis.
Pada komik tersebut karakter Nick Fury juga digambarkan berbeda dengan apa yang kita saksikan di MCU (diperankan oleh Samuel L Jackson) yakni berkulit putih (perubahan karakter Nick Fury baru terjadi setelah 2000).
 Cover komik Sgt Fury and His Howling Commandos. Foto: Dok. Ist |
Jika Quentin Tarantino benar-benar menggarapnya, maka tentunya ia akan memilih kembali Samuel L Jackson untuk peran tersebut. Meskipun mungkin agak sulit untuk menghadirkan sosok muda dari Nick Fury, kecuali dengan teknologi spesial efek.
Gambaran dari kisahnya cukup terbayangkan, berlatarkan perang dunia maka visualisasi yang dihadirkan tak akan jauh dari film sebelumnya yaitu Inglourious Basterds. Di tangan Quentin, film Marvel itu mungkin akan menjadi 'berbeda' dibandingkan lainnya. Adegan penuh kekerasan dan darah yang bahkan lebih brutal dari Deadpool, akan menjadi suguhan di film tersebut.
Sutradara berusia 59 tahun itu sendiri sempat berjanji hanya akan membuat 10 film di sepanjang kariernya. Kini ia sudah menghasilkan 9 film dan mungkin saja karyanya bersama Marvel menjadi sebuah penutup manis yang akan dikenang di sejarah perfilman dunia.
(ass/wes)
