Di luar dari sensasi dan kritikan yang ramai pada Blonde, harus diakui bahwa film itu menyuguhkan visual yang menarik dengan penggambaran Hollywood di era 1920 hingga 1960. Penampilan Ana de Armas hingga Adrien Brody di film itu pun didukung oleh tim visual efek dari Temprimental VFX yang membuat Blonde terasa begitu nyata.
Cuplikan-cuplikan footage lama dari Marilyn Monroe terlihat begitu asli di tangan Raoul Bolognini (Presiden Temprimental VFX) dan Philip Moses (Supervisor Temprimental VFX). Padahal hampir sebagian besar dari video dan foto tersebut dibuat ulang oleh mereka.
Dalam wawancaranya bersama Below the Line, kedua pria yang bertanggung jawab di bagian visual efek dari film tersebut mengungkapkan 300 pengambilan gambar di dalam Blonde untuk mengubah Los Angeles kembali ke era 50-an.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami punya 300 gambar di film. Tugas utama VFX itu mengubah Los Angeles menjadi kembali ke 1950 dan kebanyakan tugas kami menghapus elemen modern di sana seperti lampu, rambu-rambu dan lainnya," ujar Bolognini.
Tak hanya itu saja, mereka juga mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi di salah satu adegan percakapan intens antara Marilyn Monroe dan sang ibu di dalam mobil saat kebakaran.
"Itu adalah percakapan yang sangat intens, ngebut di bukit (yang dipenuhi) kobaran api, dan beberapa api-api tersebut adalah sebuah efek visual saja dan beberapa lainnya mungkin kau berpikir asli karena mereka terlihat sangat dekat dan detail, padahal kami memang menambahkan bara api yang terbang ke arah kamera untuk memberikan atmosfer tersebut," ungkap Moses.
![]() |
Selain itu, mereka juga membahas soal cuplikan dan foto-foto lama Marilyn Monroe yang ternyata dibuat ulang oleh tim departemen art.
"97 persen dibuat ulang oleh departemen art. Kau tahu semua pemotretan, sampul majalah, semua cuplikan di beberapa film berbeda dilakukan di set kecil yang kami bangun. Bahkan ada cuplikan dari Some Like It Hot di mana kami menaruh Ana de Armas ke dalam footage film itu bersama dengan aktor aslinya. Ya, itu tak sesederhana seperti adegan Forrest Gump, di mana kami menaruhnya di sana juga," kenang Moses.
Lalu dari seluruh proses pengerjaan film Blonde itu, adegan apakah yang paling mereka banggakan?
Raoul Bolognini dan Philip Moses ternyata memiliki jawaban yang agak berbeda. Sang presiden memilih adegan saat Marilyn berkendara di Hollywood Boulevard, karena menurutnya sangat ikonik. Apalagi sebenarnya adegan itu diambil di San Pedro, bukan di tempat aslinya.
Sementara, Moses menjawab adegan di mana Marilyn menjadi sosok raksasa yang dilihat The Playwright yang diperankan Adrien Brody.
"Aku juga setuju dengannya, tapi kupikir ada adegan lainnya di mana Marilyn menjadi raksasa dan bertemu dengan Adrien saat ia datang ke teater dan melihat poster besar (Marilyn Monroe) dan itu menjadi momen penting untuk hubungan mereka," paparnya.
(ass/mau)