Danau Toba, Sumatera Utara, sudah lama terkenal dengan sihir keindahannya. Begitu indahnya, sampai membuat dua anak muda, Bastian Steel dan Zoe Jackson beradu romansa.
Keduanya terlibat dalam film dengan latar belakang salah satu dari tujuh keajaiban dunia itu dengan judul Nariti. Menceritakan Jefri (Bastian Steel) yang lama tinggal di luar negeri, pulang kampung dan jatuh hati kepada Nariti (Zoe Jackson) dengan segala dinamika kesukuan di dalamnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selain dari adat dan budaya, aku dapat pelajaran banyak karena aku asalnya ada darah Bataknya. Aku jadi tau lebih banyak tempat asal mama, dan juga cara menghargai orangtua, menghargai pertemanan," buka Zoe Jackson saat ditemui di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Film produksi MRG Film ini sebetulnya diproduksi pada 2018 dan baru akan dirilis 3 November mendatang. Selain kedua aktor remaja itu, tampil juga aktris senior Paramitha Rusady dan pemain lainnya, August Melasz, Asrul Dahlan dan Tasman Taher.
"Alhamdulillah sangat bersyukur setelah empat tahun film Nariti akhirnya tayang juga dan menurut aku waktunya sangat pas, pandemi juga udah mau selesai. Dulu dikasih tahu pas umur 15 tahun, aku masih sangat kecil dan baru banget masuk entertainment. Sebelumnya kalau film masih cameo, ini salah satu langkah yang cukup besar sih dalam keadaan aku. Beban besar banget di sini peran utama dengan bawa karakter yang cukup kuat," sambung aktris 19 tahun itu.
"Happy banget, ini syuting 2018, aku inget banget itu kejadiannya baru pulang dari Inggris, baru landing terus tiba-tiba mama kasih kabar mau syuting di Danau Toba, bayangin nggak tuh? Tapi karena gue cinta banget Danau Toba dan pastinya senang banget untuk bisa bawa Toba dikenal lebih sama teman-teman yang lain, makanya aku langsung. Besoknya langsung berangkat ke Medan," kenang Bastian Steel.
Bicara Batak hal yang paling kental biasanya soal logat dan bahasa. Tapi sepertinya, kedua pemeran utama tidak mengalami kesulitan yang berarti.
"Kalau bahasa sih bisalah, bapak-mama masih suka ngomong pakai bahasa Batak, jadi aman banget sih. Mungkin kesulitan gue di sini karena karakter gue udah lama tinggal di Amerika, terus balik ke Toba tapi harus tetap nunjukin anak Tobanya. Bikin balance antara udah lama tinggal di luar dan lahir dan besar di Toba," jelas Bastian.
"Logatnya kebetulan kita dapat pelatihnya juga yang ngajarin kita selama reading dan di lokasi. Karena kita syuting di Danau Toba selama kurang lebih dua bulan, jadi di situ kita kayak belajar on the spot aja. Sempat ada beberapa kata di skenario itu ternyata beda artinya sama yang kita ucapkan, kita bahkan sampai tanya ke orang-orang di sekitar juga," Zoe menambahkan.
(mif/dar)