Maxime Bouttier Bintangi Film Hollywood, Mesra-mesraan di Bali Buatan

Maxime Bouttier Bintangi Film Hollywood, Mesra-mesraan di Bali Buatan

Asep Syaifullah - detikHot
Jumat, 08 Jul 2022 14:38 WIB
Ticket To Paradise
Cuplikan adegan Maxime Bouttier bersama Goerge Clooney dan Julia Roberts di Ticket To Paradise. Dok. YouTube
Jakarta -

Belum lama ini publik dihebohkan dengan perilisan trailer Ticket To Paradise yang dibintangi oleh Julia Roberts dan George Clooney. Reuni keduanya pun sudah cukup bikin heboh, ditambah kehadiran aktor Indonesia, Maxime Bouttier yang membuat para penonton Tanah Air makin penasaran.

Apalagi dalam film tersebut Maxime bukan sekadar cameo saja, melainkan salah satu aktor pendukung yang memiliki peran cukup penting di dalam jalannya cerita.

Pada trailer yang dirilis kita bisa melihat bagaimana awalnya ditunjukkan momen-momen mesra antara Gede (Maxime Bouttier) bersama Lily (Kaitlyn Dever) yang merupakan anak dari Julia Robert dan George Clooney. Beberapa adegan menunjukkan jika kedua pasangan muda itu tengah dimabuk asmara, mereka tampak berciuman beberapa kali di pinggir pantai dan saat berenang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lily merasa Gede adalah pria yang tepat untuk hidupnya dan berniat untuk menikah dengannya. Kedua orangtuanya (yang telah bercerai) pun berusaha untuk mencegahnya karena takut apa yang terjadi pada mereka menimpa putrinya itu.

Keduanya pun akhirnya bertemu Gede yang datang dengan sepeda motor di kawasan yang seperti hutan tersebut. Gede pun mengajak Lily dan keluarganya bersenang-senang selama di Bali, mulai dari berenang di tengah laut bersama lumba-lumba dan hingga bermain pongbeer di sebuah kelab.

ADVERTISEMENT

Lantas bagaimana dengan niat Julia Roberts dan George Clooney untuk mencegah pernikahan putrinya dengan Maxime? Apakah akhirnya mereka luluh atau rencana mereka untuk memisahkan putrinya itu berhasil? Jawabannya hanya bisa ditemukan pada 21 Oktober mendatang di bioskop.

Selain itu film tersebut juga sempat mengundang kontroversi karena berlatarkan Bali namun lokasi syutingnya justru di Queensland, Australia. Hal itu pun membuat publik heran, kenapa mereka tak benar-benar mengambil lokasi di Bali apalagi juga tampak beberapa acara adat dan busana daerah Bali yang ditampilkan di sana.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyebutkan jika hal itu jadi tantangan dan koreksi bagi pemerintah.

"Mengapa tidak syuting langsung ke Bali, ini tentu menjadi tantangan sekaligus sebagai koreksi bagi kita dan para pelaku industri film sebagai bagian dari ekosistem perfilman nasional," ujarnya, Selasa (5/7).

Ia pun menjelaskan, hingga saat ini belum ada aturan khusus seperti insentif untuk rumah produksi asing yang ingin melakukan produksi di Tanah Air dan hal itu hanya berlaku bagi para sineas lokal yang berkoordinasi dengan pemerintah daerah serta Badan Perfilman.

Sandiaga Uno pun sedikit mengungkit soal fenomena film Eat, Pray, Love yang mengambil lokasi syuting di Bali. Hal itu diyakininya sebagai salah salah booster yang menaikan pamor pariwisata daerah.

"Kita mempunyai destinasi wisata yang sukses digunakan sebagai lokasi syuting film layar lebar. Film tersebut sukses tayang dan membawa dampak positif pada promosi dengan naiknya popularitas destinasi wisata tersebut. Tidak lama kemudian lokasi syuting film itu banyak dikunjungi wisatawan."

"Sebagai contoh, Film 'Eat, Pray, and Love' dibintangi Julia Robert, sebagian mengambil lokasi syuting di kawasan Ubud Bali, tahun 2010 sukses tayang di seluruh dunia. Dampaknya, tidak lama kemudian kunjungan turis ke Bali, khususnya ke kawasan Ubud, meningkat tajam. Berkaca dari kisah sukses tersebut, menjadi kontradiksi bila ada film makers mengambil lokasi syuting di luar negeri, dengan setting Bali," pungkasnya.




(ass/nu2)

Hide Ads