Film Ben & Jody yang merupakan sekuel dari Filosofi Kopi 1 dan 2 memiliki tema yang berbeda jauh dengan kedua pendahulunya.
Mengusung genre action, Ben & Jody memiliki suasana yang jauh berbeda dengan setting tempat pedesaan yang berada di tengah hutan.
Diperlukan effort lebih guna membuat desa sesuai dengan fantasi dari sang sutradara, Angga Dwimas Sasongko. Oleh karena itu demi mewujudkan hal tersebut, desa Wanareja yang menjadi lokasi utama dibangun dari nol.
"Kami bikin di Sukabumi tengah hutan, bikin desanya yang beneran kosong. Bikin rumah Rinjani (peran Hana Malasan) lebih tinggi karena dia anak kepala suku," ujar Angga Dwimas Sasongko saat konferensi pers film Ben & Jody di Plaza Senayan, Jakarta Pusat pada Selasa (18/1/2022).
Bukan hanya desa saja, ternyata markas yang digunakan oleh Aa Tubir, yang diperankan oleh Yayan Ruhian, juga dibuat dari hasil membuka jalan.
"Untuk camp-nya sampai buka jalan untuk Aa Tubir. Kami spesifik cari tempat dan sampai buat jalan," kata Angga Dwimas Sasongko.
Senada dengan hak tersebut, Hana Malasan yang memerankan Rinjani mengungkapkan rasa sedihnya atas desa yang pada akhirnya harus dibakar.
Walaupun begitu, di luar adegan pembakaran secara nyata, ia merasa bangga karena adegan tersebut terasa sangat riil.
"Wow bagus banget jadinya ada orang yang tinggal di situ kita di hari terakhir itu rasanya sakit. Kita mainnya sebagai pemain lebih riil dan rasa bangga karena benar-benar panasnya terus ditambah lagi semuanya pemain-pemain yang juga tuh bener-bener nangis," tutur Hana Malasan.
Sekadar informasi, film Ben dan Jody akan rilis di bioskop kesayangan Anda pada 27 Januari 2022 mendatang.
Simak Video "Angga Dwimas Sasongko Ungkap Ide Pembuatan Film Mencuri Raden Saleh "
[Gambas:Video 20detik]
(nu2/nu2)