Insiden Alec Baldwin Bikin Dwayne Johnson Ogah Gunakan Senjata Asli saat Syuting

Insiden Alec Baldwin Bikin Dwayne Johnson Ogah Gunakan Senjata Asli saat Syuting

Asep Syaifullah - detikHot
Jumat, 05 Nov 2021 16:19 WIB
Jakarta -

Kejadian tragis yang menimpa kru di lokasi syuting film terbaru Alec Baldwin menjadi sorotan seluruh dunia. Hal itu juga mengundang respons dari para sineas terkait keamanan di lokasi syuting.

Seperti yang dilakukan aktor Dwayne Johnson yang berjanji dirinya tak akan pernah menggunakan senjata sungguhan di lokasi syuting.

Bahkan tim produksi miliknya, Seven Buck Production, juga tak mau membuat film apabila harus memakai senjata sungguhan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hatiku hancur. Kita kehilangan satu nyawa, hatiku bersama keluarganya dan seluruh kru di lokasi syuting. Aku juga kenal Alec sejak lama," tuturnya pada Variety.

Dilansir dari Mirror, sosok yang bertanggung jawab pada properti senjata api yang digunakan kala itu adalah Hannah Gutierez Reed.

ADVERTISEMENT

Ia bertugas untuk menyiapkan tiga pistol properti yang akan mereka gunakan. Ia pun menaruhnya pada sebuah keranjang di luar lokasi.

Lalu asisten sutradara Dave Hall pun mengambil salah satu pistol dan memberikannya pada Alec Baldwin. Tanpa mengecek terlebih dahulu ia pun mengatakan pistol itu aman dengan istilah cold gun.

Sementara itu polisi menyebutkan senjata api itu diisi peluru sungguhan dan bukanlah cartridge seperti yang diungkapkan oleh para kru.

"Faktanya sudah jelas, senjata itu diberikan kepada tuan Baldwin. Senjata itu berfungsi dengan baik dan terisi peluru asli, hingga menewaskan nyonya Hutchins dan melukai tuan Souza," ujar Sheriff Adan Mendoza.

Pengacara Hannah Gutierez pun berdalih kliennya yakin bahwa pistol tersebut berisi peluru palsu dan tak bisa ditembakkan. Ia pun menduga ada salah seorang yang menyabotase pistol tersebut dan menggantinya.

"Kami takut, apa yang terjadi di sana merupakan adalah hasil sabotase dari seseorang dengan peluru sungguhan yang ditaruh di tempat amunisi palsu," ujar sang pengacara, Jason Bowles, di acara Good Morning America.

(ass/aay)

Hide Ads