Tragedi kecelakaan penembakan yang dilakukan Alec Baldwin di lokasi syuting Rust menjadi catatan kelam dari sejarah perfilman Hollywood. Hal ini pun mendorong tim produksi untuk lebih ketat dan cermat lagi dalam mengatur properti saat syuting.
Lantas bagaimana penjelasan hingga kejadian itu terjadi? Dilansir dari Mirror disebutkan jika sosok yang bertanggung jawab pada properti senjata api yang digunakan kala itu adalah Hannah Gutierez Reed.
Ia bertugas untuk menyiapkan tiga pistol properti yang akan mereka gunakan. Ia pun menaruhnya pada sebuah keranjang di luar lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu asisten sutradara Dave Hall pun mengambil salah satu pistol dan memberikannya pada Alec Baldwin. Tanpa mengecek terlebih dahulu ia pun mengatakan jika pistol itu aman dengan istilah cold gun.
![]() |
Alec pun melakukan latihan menembak ke arah kamera di depan sutradara Joel Souza dan DoP Halyna Hutchins. Ternyata kamera tersebut berisi peluru cartridge hingga membuat keduanya cedera parah. Joel pada bahu sementara Hutchins di bagian perut.
Para kru pun panik dan langsung menghubungi 911. Joel pun mendapatkan perawatan di rumah sakit dan kritis. Sementara Halyna Hutchins harus dilarikan ke rumah sakit yang lebih besar yakni University of New Mexico Hospital dengan helikopter.
Di perjalanan, Hutchins menghembuskan nafas terakhirnya karena pendarahan hebat. Wanita asal Ukraina itu meninggal dunia dan membuat seluruh kru termasuk Alec Baldwin syok berat dan menangis.
Hingga saat ini belum ada pihak yang dijadikan tersangka atas kasus tersebut. Beberapa nama yang terlibat dalam insiden itu masih berstatus sebagai saksi.
Dave Halls sempat terlibat dalam beberapa produksi film ternama seperti Fargo dan The Matrix Reloaded. Pada 2000 lalu ia juga sempat menjadi asisten sutradara film The Crow: Salvation, sekuel dari film yang menewaskan Brandon Lee pada 1993.
(ass/dar)