Prey: Pesta Lajang yang Berujung Malapetaka

Prey: Pesta Lajang yang Berujung Malapetaka

Anarani Kifaya - detikHot
Jumat, 08 Okt 2021 21:05 WIB
Film Prey
Film Prey, rekomendasi bagi para pecinta thriller. Dok. Ist
Jakarta -

Seharusnya pesta lajang dirayakan dengan penuh suka cita bersama teman-teman terdekat. Namun sayang peristiwa itu tidak terjadi dalam film Prey. Digarap oleh Thomas Sieben, Prey mengisahkan lima lelaki yaitu Roman (David Kross), Peter (Robert Finster), Stefan (Klaus Steinbacher), dan Vincent (Yung Ngo) yang sedang melakukan pesta lajang menyambut pernikahan Albert (Hanno Koffler).

Mereka mendaki gunung dan melakukan aktivitas luar ruangan pada umumnya seperti bermain kayak di sungai. Awalnya semua berjalan penuh keceriaan sampai mereka mendengar suara tembakan jarak jauh saat berniat untuk pulang.

Film PreyFilm Prey Foto: Dok. Ist

Tembakan misterius itu tidak terlalu digubris oleh mereka. Ketika bersiap-siap naik ke mobil, ternyata ban ditemukan bocor. Bantuan pun sulit dijangkau di tengah hutan ditambah dengan sinyal ponsel yang tidak terdeteksi. Suara tembakan terdengar lagi kali ini mengenai kaca mobil dan lengan Vincent. Sejak itu situasi menjadi kacau.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka bergegas berlari tanpa arah asal menjauhi suara tembakan. Stefan berusaha mencari jalan keluar dengan membaca rute hutan melalui foto yang Roman ambil dari atas tebing sesaat sebelum mereka pulang. Kembali ke dalam hutan, mereka menemui seorang perempuan di pinggir danau.

Bermaksud meminta bantuan, tanpa aba-aba sang perempuan malah menembak salah satu di antara mereka dan langsung tewas di tempat.

ADVERTISEMENT
Film PreyFilm Prey Foto: Dok. Ist

Dengan keadaan kalut para lajang kabur lalu menemui sebuah toko. Mereka mencoba menghubungi polisi namun sebelum bantuan datang, penembak misterius kembali menyerang. Lagi, tembakan itu menelan korban.

Ketiga lelaki yang tersisa terus mencari tempat aman dan bertanya-tanya, mengapa mereka menjadi sasaran buruan? Mereka bahkan tidak melakukan sesuatu yang membahayakan. Perburuan terus berlanjut bahkan hingga hanya menyisakan satu orang. Siapakah yang berhasil bertahan?

Meskipun Prey bergenre survival thriller, sayangnya ketegangan yang dihadirkan pada film ini terasa alot. Rentetan tembakan yang dilesatkan sang pemburu tidak cukup membuat jantung penonton ikut berdegup kencang.

Tak ada pembantaian sadis yang biasanya menjadi adegan andalan dalam film thriller. Walaupun diselipkan bumbu konflik persahabatan, tetap saja keadaan itu tidak membuat tensi di film asal Jerman ini meningkat.




(ass/ass)

Hide Ads