Black Widow akhirnya tayang di Indonesia usai bioskop boleh dibuka lagi mulai 16 September 2021. Fans Marvel Cinematic Universe bisa menyaksikan film terakhir Scarlett Johansson sebagai Natasha Romanoff dan bagaimana cerita Black Widow dilanjutkan di MCU.
Digadang sebagai pembuka fase 4 dari MCU, akhir cerita Black Widow meninggalkan rasa penasaran yang tinggi. Terlebih di adegan post-credit yang bikin penonton berharap sesuatu yang lebih dari Black Widow selanjutnya. Post-credit scene di Black Widow jadi sesuatu yang istimewa karena beberapa hal.
Yang pertama karena ini adalah film MCU pertama yang dirilis setelah fase 3 berakhir dan permulaan buat fase 4 di MCU. Selepas Avengers: Endgame, fans tentunya sudah terlalu lama tidak merasakan berdebar menunggu detik-detik terakhir sebelum layar bioskop kembali berubah jadi putih total.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yang kedua karena adegannya akan bikin perasaan fans campur aduk dan buru-buru mengulik teori-teori yang dituliskan oleh fans lain di internet. Kalau kamu sudah menyaksikan serial The Falcon and the Winter Soldier, kamu akan mengenali satu sosok yang muncul di post-credit scene Black Widow ini dan makin penasaran dengan kaitannya pada kelanjutan karakter Black Widow.
Natasha Romanoff kembali dihidupkan di film tunggal pertamanya di Black Widow. Tidak hanya ada satu Black Widow yang ditampilkan di film ini tapi ada sederet wanita-wanita yang dilatih menjadi Black Widow di Red Room. Natasha menyelami trauma masa lalunya dan bertemu dengan sosok-sosok dari kehidupannya sebelum jadi Avengers: Yelena Belova (diperankan Florence Pugh), Alexei Shostakov (diperankan David Harbour), dan Melina (diperankan Rachel Weisz).
Dalam konferensi pers virtual Black Widow yang dihadiri detikcom, Florence Pugh membagikan sedikit hubungan antara Yelena dan Natasha yang bakal jadi inti dari film ini dan post-credit scene-nya. Yang pasti beberapa menit di ujung film Black Widow ini akan membuat kamu berharap banyak buat fase 4 MCU.
"Di naskah jelas banget mereka punya koneksi, punya hubungan," kata Florence Pugh.
"Terlepas dari dia benar-benar seperti asisten muda yang menyebalkan, yang mengatakan hal-hal benar di waktu yang salah, tidak terlalu sulit untuk masuk ke karakter itu. Aku sangat menghargai bagaimana Cate sangat terbuka untuk mengulik bagaimana Yelena berpikir, bagaimana dia bergerak, dan apa yang dia kenakan. Buatku hal itulah yang menyenangkan dari pembentukan karakter ini karena dia benar-benar keluar dari Red Room dan bisa hidup (seperti perempuan pada umumnya)," beber Florence.
Florence Pugh tak ingin memberi banyak spoiler meski mengisyaratkan kalimat terakhirnya sebagai sebuah petunjuk buat sosok Yelena dalam film. Pemeran Midsommar itu menegaskan bahwa sepanjang perjalanan cerita di Black Widow, Yelena cukup berkembang.
"Dia bisa membeli baju sendiri, beli vest dengan banyak kantong dan benar-benar bersemangat karena itu. Cate benar-benar mendorongku untuk menemukan hal-hal yang aneh dari Yelena dan menggenggam hal-hal itu sehingga kita bisa melihat bagaimana dia berkembang dan jadi diri sendiri," lanjut Florence.