Film bertema perang biasanya memperlihatkan bagaimana sosok pahlawan yang berani mengangkat senjata dan memukul mundur para musuhnya. Namun dalam Hacksaw Ridge garapan Mel Gibson, sosok pahlawan digambarkan berbeda.
Film ini mengadaptasi kisah nyata seorang petugas medis Amerika Serikat di Perang Dunia II yang bernama Desmond Doss (Andrew Garfield).
Kisah berawal saat Desmond kecil yang terlibat perkelahian dengan kakaknya dan Tanpa sengaja dia memukul kepalanya dengan batu. Beruntung kakaknya selamat, namun kejadian tersebut meninggalkan trauma pada diri Desmond. Pasalnya, jika kakaknya tewas maka Desmond melanggar perintah keenam Tuhan, yaitu larangan untuk membunuh.
Ayah Desmond, Tom (Hugo Weaving), merupakan veteran Perang Dunia I yang mengalami PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder) akibat kematian rekan seperjuangannya. Tom menjadi pemabuk dan nyaris menembak istrinya (Rachel Griffiths).
Hal tersebut menjadi salah satu motif utama mengapa Desmond dengan teguh menolak memegang senjata saat bergabung dengan militer. Padahal, ketika berlatih dengan militer Amerika Serikat di markas militer Fort Jackson, Desmond merupakan salah satu yang paling unggul dalam sesi latihan fisik.
Desmond mulai membuat masalah ketika dia menolak memegang senjata dan tidak berlatih setiap hari Sabtu. Hal tersebut membuat Sersan Howell (Vince Vaughn) dan Kapten Jake Glover (Sam Worthington) geram dan ingin Desmond keluar dari Fort Jackson.
Hal ini membuat Desmond terseret ke penjara atas tuduhan pembangkangan terhadap aturan. Kapten Glover yang tahu akan potensi Desmond meminta dia mengakui kesalahannya di hadapan hakim agar terbebas dari tuntutan. Namun Desmond memilih tetap teguh pada pendiriannya.
Lantas, apa putusan hakim pada Desmond? Apa yang membuat Desmond menjadi pahlawan di Perang Dunia II padahal dia menolak memegang senjata? Jika kamu penasaran, kamu bisa menonton lengkap film Hacksaw Ridge pada platform-platform streaming yang tersedia.
Mel Gibson sukses menggarap Hacksaw Ridge dengan apik. Film yang terbagi dalam dua babak yang kontradiktif ini mampu menjadi satu kesatuan yang utuh. Babak pertama bernuansa ringan, hanya terdapat konflik-konflik keluarga yang emosional serta kisah romansa antara Desmond dan Dorothy (Teresa Palmer). Sedangkan untuk babak kedua digambarkan sebagai neraka dengan pertumpahan darah di tebing Okinawa.
Sama seperti film-film milik Mel Gibson sebelumnya, dia tidak menahan diri dalam menghadirkan kekerasan dalam filmnya. Saat para prajurit pertama kali menginjakkan kaki di Okinawa, mereka disambut dengan tetesan darah segar, tubuh yang hancur, dan mayat yang berserakan.
Hacksaw Ridge menjadi salah satu visualisasi perang paling realistis setelah Saving Private Ryan (1998).
Karakter Desmond juga dibangun dengan sangat baik dalam film ini. Paruh pertama menggali alasan mengapa Desmond begitu memegang teguh kepercayaannya yang membuat motifnya semakin kuat. Dia bukan orang yang sok "suci", melainkan hanya manusia biasa yang dihantui oleh trauma masa lalu.
Desmond Doss memang tidak mengangkat senjata dan membunuh musuhnya. Namun dia berhasil menyelamatkan banyak nyawa rekan seperjuangannya saat di medan perang.
Apabila banyak orang memiliki pola pikir seperti Desmond, apakah kedamaian di dunia akan tercipa? Secara keseluruhan, Hacksaw Ridge berhasil menghadirkan sosok pahlawan dari sudut pandang yang tidak biasa.
Simak Video "Video: Cara Chicco Jerikho Dalami Karakter Isa di Film 'Perang Kota'"
(ass/ass)