Penyanyi Sara Fajira kini mulai merambah ke dunia akting. Wanita berusia 25 tahun itu pun tampil dalam film Balada Sepasang Kekasih Gila yang digarap oleh Anggy Umbara.
Berperan sebagai seorang ODGJ (Orang Dalam Gangguan Jiwa) bernama Lastri, Sara ternyata menemukan hal yang sangat membuatnya merasa begitu sedih, yakni menjadi korban pelecehan seksual hingga diperkosa sekelompok orang.
"Dan ku rasa itu hal yang bikin aku paling ngerasa sedih banget biarpun cuma akting. Dari situ aku bisa tahu ternyata begini rasanya wanita-wanita yang pernah dilecehkan dan its very hard dan buat mereka-mereka yang pernah mengalami situasi seperti ini dan melaluinya dengan baik, mereka sangat hebat," ungkapnya dalam acara virtual press conference di Klikfilm pada Jumat (20/8).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Film Balada Sepasang Kekasih Gila sendiri diangkat dari cerita karya Han Gagas yang sukses dipilih Anggy Umbara diajang pencarian script film bertajuk Falcon Script Hunt yang digelar oleh rumah produksi Falcon Pictures yang bekerjasama dengan kwikku.com tahun 2020 lalu.
Film tersebut diperankan oleh Sara Fajira dan Denny Sumargo (sebagai Djarot) yang merupakan pasangan ODGJ yang memadu kasih.
Denny Sumargo pun mengaku ada pengalaman spesial yang dirasakannya kala melakoni sebuah adegan di mana ia diminta untuk menangis.
Ia mengaku jika dirinya adalah aktor yang lumayan sulit menangis, namun entah kenapa tiba-tiba saja dirinya berhasil mengeluarkan air mata tersebut kala berdialog.
"Gw juga happy karena akhirnya (merasakan) the real acting itu ketika kita bisa mencurahkan rasa itu dalam dialognya dan aku baru ngerasain momen itu seumur aku main film lho, that was amazing," aku Denny Sumargo.
Film Balada Sepasang Kekasih Gila dilabeli 17+ karena terdapat beberapa adegan ekstrem sebagaimana yang diungkapkan oleh Anggy Umbara. Bahkan ada adegan yang harus dibuang karena dianggap terlalu vulgar.
Anggy pun mengatakan jika pemerkosaan terhadap ODGJ memang terjadi di kehidupan nyata dan fakta tersebut ditulis oleh Han Gagas berdasarkan pengalamannya.
"Itu true story lho dari penulisnya bilang ada kejadian orang dalam gangguan jiwa di jalan diculik dan di dekat rumahnya itu terjadi seperti itu. Makanya dia tulis adegan itu dan itulah yang terjadi di masyarakat kita, makanya ini yang gila itu sebenarnya yang mana jangan jangan kebalik," pungkasnya.
(ass/nu2)