Scarlett Johansson menggugat Disney lantaran merilis Black Widow di Disney+ berbarengan dengan perilisan di bioskop yang membuat pemeran Natasha Romanoff itu mengalami kerugian jutaan dolar Amerika. Kondisi Disney pun disebut gonjang-ganjing.
Usai digugat Scarlett Johansson, pihak Disney buka suara dan menyebut aksi Scarlett Johansson tersebut sebagai tindakan tanpa manfaat. Disney mengaku kecewa lantaran gugatan dilayangkan ketika dunia masih terpuruk karena pandemi COVID-19.
Di sisi lain rupanya mulai muncul omongan miring yang ditujukan buat CEO Disney saat ini yaitu Bob Chapek. Bob Chapek dituding tidak bisa melanjutkan kesuksesan Bob Iger ketika menjabat sebagai CEO Disney.
Baca juga: Scarlett Johansson Ngamuk dan Gugat Disney |
Di eranya dulu, Bob Iger adalah sosok yang sukses membawa LucasFilm, Marvel Studios, dan Fox bergabung dengan Disney. Era Bob Iger di Disney disebut-sebut sebagai era paling luar biasa terlebih hubungan baik perusahaan dengan para talent yang amat dijaga.
Inilah yang kemudian disoroti ketika Bob Chapek menjabat. Ditambah lagi gugatan yang dilayangkan Scarlett Johansson semakin membuat fans berspekulasi soal Bob Chapek dan kepemimpinannya saat ini.
Menurut sumber dalam Disney, Bob Iger menyebut bahwa Bob Chapek dan perusahaan kini mengacaukan apa yang telah dibangunnya selama ini. Meski pernyataan ini kemudian langsung ditanggapi oleh Zenia Mucha, pihak Disney yang menangani masalah komunikasi.
"Tidak ada satu kebenaran pun dari kabar ini. Titik," katanya lewat sebuah email seperti dikutip dari The Wrap.
Saat ini para penggemar masih berpihak pada Scarlett Johansson dan memandang buruk tindakan Disney. Sementara Scarlett Johansson dikabarkan kehilangan sekitar USD 50 juta yang seharusnya dia dapatkan dari bonus Black Widow di Box Office.
Baca juga: Fakta-fakta Venom 2, Takut Hadapi Carnage |
Film Black Widow sendiri mencatatkan pendapatan sebesar USD 80 juta di Amerika dan USD 79 juta di seluruh dunia. Sementara dari Disney+ mereka mendapatkan hingga USD 60 juta dengan menjual layanan premium seharga USD 30 untuk menyaksikan film tersebut.
Total pendapatan film itu adalah USD 158 juta atau senilai Rp 2,2 triliun dari seluruh dunia sejak penayangan perdana pada 9 Juli. Raihan itu pun membuatnya menjadi film paling tak laku dari Marvel hingga saat ini karena rata-rata film Marvel meraup hingga USD 1 miliar.
Bahkan dilansir dari Deadline disebutkan jika film Black Widow mengalami penurunan hingga 68 persen pada minggu kedua penayangannya dan merupakan rekor tersendiri di Marvel Cinematic Universe.
(aay/pus)