Chris Rock ternyata menyukai horor. Entah karena dia memang benar-benar mencintai horor atau karena dia melihat potensi horor setelah Get Out dirilis tapi yang jelas begitu dia bertemu dengan petinggi Lionsgate, Chris Rock mengungkapkan kecintaannya terhadap franchise film Saw. Franchise film Saw sendiri sempat menjadi serial yang dicintai oleh para penggemar horor ketika genre torture porn populer. Tapi seiring dengan berkembangnya waktu dan juga minimnya ide segar dari serial ini, franchise Saw akhirnya gulung tikar. Sampai akhirnya Chris Rock masuk ke layar.
Dalam Spiral Chris Rock berperan sebagai Detektif Zeke, seorang detektif yang sangat menjunjung tinggi moral. Beberapa tahun lalu Detektif Zeke bahkan melaporkan kawan polisinya karena menembak saksi yang tidak bersalah. Aksinya ini membuatnya dibenci hampir semua polisi di unitnya. Tidak jarang meja Detektif Zeke dihiasi oleh bangkai tikus.
Kemudian polisi mendapatkan info bahwa ada kasus pembunuhan di subway. Setelah diselidiki ternyata korbannya adalah teman polisi mereka. Pembunuhnya mengirimkan pesan kepada polisi seperti Jigsaw, psikopat legendaris yang terkenal menyiksa para korbannya. Keadaan menjadi genting karena si pembunuh terang-terangan mengatakan bahwa dia akan terus 'menghukum' oknum polisi sampai Detektif Zeke mengatakan hal yang sejujurnya. Tapi kesalahan apa yang si pembunuh ingin Detektif Zeke akui? Bersama dengan detektif muda kinyis-kinyis bernama Detektif Schenk (Max Minghella), Detektif Zeke harus bermain teka-teki sebelum korban terus berjatuhan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu hal yang membuat Saw unik adalah bagaimana horor disajikan. Penonton dihadapkan kepada psikopat gila yang gemar menghukum korbannya dengan alat-alat siksaan yang detail dan menyeramkan. Kaki terikat di pipa besi dalam ruangan yang akan segera diisi gas beracun? Mau pilih mana? Hidupmu atau kakimu? Permainan gila ini tidak hanya membuat merinding tapi juga benar-benar menyiksa secara batin. Tapi sayangnya selama franchise Saw dirilis kreatornya tidak juga memberi suntikan ide baru selain menyajikan cara menyiksa manusia yang berbeda-beda. Tidak ada plot yang menarik, isinya hanya penyiksaan karakter yang kita tahu akan menatap ajal.
Inilah kenapa Spiral menjadi menarik. Film ini tidak hanya mengisi teror dengan plot yang menarik tapi juga karakter yang tiga dimensional yang membuat penonton peduli dengan nasib mereka. Menceritakan teror Saw dalam bentuk thriller investigasi adalah keputusan yang cerdas yang membuat saya sebagai penonton ingin menyaksikan kelanjutan seri ini.
Meskipun aksi siksa menyiksanya berkurang drastis tapi bukan berarti penggemar penonton Saw akan kehilangan momen-momen seram di dalamnya. Penulis skrip Josh Stolberg dan Peter Goldfinger mengisi Spiral dengan beberapa aksi seram yang akan membuat Anda menahan nafas. Influence Seven milik David Fincher juga sangat terasa disini. Dua detektif yang saling bersebrangan menginvestigasi aksi kriminal seram? Sangat Seven. Bedanya kita menyaksikan kekejaman tersebut di layar.
Meskipun ini film horor, Spiral juga merupakan film Chris Rock luar dalam. Komedian ini berhasil mengimbuhkan kepribadiannya dalam film seram ini. Celetukan celetukannya yang sarkas mewarnai film ini. Yang membuat Spiral menjadi lebih fresh karena saya butuh tertawa setelah menutup mata menyaksikan adegan yang menyeramkan.
Sutradara Darren Lynnn Bousman yang sudah mengerjakan beberapa film Saw sebelumnya sudah tidak bisa diragukan lagi kemampuannya dalam menghadirkan kengerian. Perhatikan betapa percaya dirinya dia memperlihatkan adegan di subway di awal film. Dijamin Anda akan merinding ketakutan.
Secara presentasi, Spiral ditampilkan dalam visual yang kering dan panas. Dengan setting summer, warna orange yang pekat dan warna-warna yang mencolok di tengah kegelapan membuat Spiral terasa lebih urgen. Membuat misteri yang di dalamnya terasa jauh lebih misterius dan pekat.
Secara akting, Spiral adalah film seri Saw dengan akting paling serius dan memuaskan. Chris Rock berhasil menjadi tulang punggung film ini. Kepanikannya meyakinkan. Max Minghella adalah pasangan yang pas untuk Chris Rock. Dan Samuel L. Jackson dalam penampilan singkatnya berhasil mengangkat film ini ke level yang tinggi. Ia memberikan persona dan kepribadian yang sungguh diperlukan seri ini.
Spiral adalah bukti bahwa kadang reboot bisa berhasil. Dibutuhkan suntikan ide yang segar untuk membuat franchise basi menjadi hidup kembali. Di atas kertas Chris Rock dan Saw merupakan perpaduan yang aneh. Tapi siapa sangka ternyata Chris Rock dan Saw menjadi kolaborasi yang baik. Jika Anda ingin menyaksikan 90 menit penuh keseruan, film ini adalah jawabannya.
Spiral dapat disaksikan di seluruh jaringan bioskop di Indonesia
Candra Aditya adalah seorang penulis dan pengamat film lulusan Binus International.
(nu2/nu2)