Aktris Gal Gadot dikabarkan bertengkar hebat dengan sutradara Joss Whedon saat proses syuting Justice League pada 2017 lalu. Kejadian itu pun menjadi sebuah rahasia umum di antara para kru dan pemain film tersebut.
Namun saat itu tak ada yang berani buka suara hingga akhirnya aktor Ray Fisher (pemeran Cyborg) blak-blakan tentang sikap Joss Whedon yang semena-mena kala menggantikan Zack Snyder.
Salah seorang sumber mengatakan jika Joss meminta perubahan pada karakter Wonder Woman yang diperankan oleh Gal Gadot. Superhero wanita itu dibuat jadi lebih agresif dan kasar dibandingkan sebelumnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak terima dengan hal itu, aktris asal Israel itu pun melancarkan protes keras. Apalagi Joss juga mengubah dialog-dialognya yang menurut Gal Gadot sangat bertentangan dengan karakter yang dimainkannya itu.
Joss Whedon pun geram dengan protes Gal Gadot dan mengancam akan menghancurkan kariernya di film superhero tersebut.
"Dia membual kepada Gal. Joss mengatakan bahwa dia adalah penulis naskah dan semestinya Gal diam dan menuruti perintah untuk mengucapkan dialog tersebut. Karena jika tidak, Joss dapat membuat Gal terlihat bodoh dalam film ini," ungkap salah seorang sumber.
![]() |
Kejadian itu pun berimbas pada Petty Jenkinson, sutradara Wonder Woman. Ia bersama Gal Gadot pun membawa hal itu ke eksekutif Warner Bros hingga sang bos, Kevin Tsujihara.
Pada Desember lalu pun Gal Gadot sempat mengungkapkan pengalaman buruknya kala bekerjasama dengan Joss Whedon.
"Aku memiliki pengalaman tersendiri dengannya (Joss Whedon), yang mana bukanlah salah satu hal baik. Namun aku berhasil menyelesaikannya, dan saat itu terjadi aku pun membawanya ke level yang lebih tinggi dan mereka menyelesaikannya. Dan aku pun sangat bahagia saat Ray (Fisher) mengungkapkan hal tersebut," ujar Gal Gadot.
Senada dengan Gal Gadot, Patty Jenkins pun mengatakan jika Joss Whedon tak begitu disukai oleh para sutradara DC.
"Semua sutradara DC mengacuhkan (film Joss Whedon) seperti halnya para fans. Joss Whedon memperlakukan pemain dan para kru dengan sangat buruk, penuh kekerasan, tak profesional, dan benar-benar tak bisa diterima," ujarnya dalam podcast ReelBlend.
(ass/doc)