The Rental: Nasib Manusia-manusia Malang

The Rental: Nasib Manusia-manusia Malang

Candra Aditya - detikHot
Sabtu, 30 Jan 2021 21:58 WIB
Poster film The Rental
Dengan durasi yang singkat, 90 menit, The Rental adalah horor yang berhasil memberikan mimpi buruk. (Foto: dok. IFC Films)
Jakarta -

Bahkan tanpa adanya orang jahat yang berkeliaran membawa palu sebagai senjata utamanya, The Rental sudah dimulai dengan ketegangan yang mantap. Kita bertemu dengan Charlie (Dan Stevens) yang kelihatan akrab sekali dengan seorang perempuan Mina (Sheila Vand) yang ternyata bukan pacarnya melainkan rekan kerjanya. Mina justru pacar adiknya, Josh (Jeremy Allen White, diculik dari serial Shameless yang terkenal).

Gampang untuk mengira bahwa Mina adalah pacar Charlie karena The Rental membuka film dengan obrolan intim keduanya tentang rumah mereka yang akan di-booking untuk liburan akhir pekan ini. Ketika akhirnya Josh datang dan Mina langsung berpelukan dengan pacar sebenarnya barulah penonton tahu bahwa Charlie dan Mina hanya sebatas rekan kerja.

Tapi benarkah?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah berhasil mendapatkan rumah yang mereka inginkan (luas, dekat pantai, dekat hutan dan air terjun), mereka bertiga dan juga istri Charlie yang resmi, Michelle (Alison Brie), pergi bersama-sama untuk menghabiskan akhir pekan. Kita menyaksikan visual mobil yang berjalan, musik yang menegangkan dan judul film ini. Mimpi buruk baru dimulai.

The Rental adalah sebuah debut penyutradaraan aktor Dave Franco (yang kebetulan adalah suami Alison Brie). Selain adik dari James Franco, Dave Franco adalah aktor yang sering bermunculan di film-flm Seth Rogen. Anda mungkin pernah melihatnya si film-film seperti 21 Jump Street, Warm Bodies, Now You See Me, Nerve, The Disaster Artist dan yang paling baru adalah 6 Underground yang dirilis di Netflix dua tahun lalu. Bekerja sama dengan berbagai filmmaker ternyata membuat Dave Franco sebagai sineas yang jeli karena The Rental adalah sebuah horor yang efektif.

ADVERTISEMENT

Bahkan tanpa kehadiran "monster" yang biasanya akan menjadi suguhan utama di film-film sejenis, The Rental sudah membuat saya geregetan karena karakter-karakternya dibuat senyata mungkin. Dan bukankah merasakan ketidaknyamanan yang sangat mengganggu merupakan sebuah esensi horor yang hakiki? The Rental memiliki itu semua. Walaupun karakter utama di film ini cuma ada 4 orang tapi keempat orang ini cukup mengisi satu setting utama film ini dan menjadikan drama utamanya sebagai sumber utama rasa deg-degan yang akan Anda rasakan sepanjang film.

Skrip yang ditulis oleh Franco sendiri bersama sineas mumblecore yang terkenal, Joe Swanberg, The Rental adalah sebuah character study yang cukup mantap. Suara Swanberg sangat bisa didengarkan di film ini karena Anda bisa melihat bahwa tanpa elemen horor, The Rental bisa jadi salah satu filmnya.

Empat karakter ini mengisi satu sama lain dan saling mempengaruhi sama lain. Penonton sudah tahu bahwa Mina dan Charlie hanya rekan kerja dan ketika penonton diberi tahu sebuah rahasia bahwa mereka melakukan kesalahan, maka ketegangan pun dimulai. Dan seperti resep horor yang bagus, satu kesalahan akan membawa mereka ke kesalahan berikutnya dan akhirnya semuanya menjadi satu bola raksasa yang tidak bisa dihindari.

Untuk membuat The Rental menjadi sebuah horor kecil yang menggigit, Franco merekam film ini dengan visual yang menggiurkan. Kabut yang pekat sehingga Anda tidak bisa melihat apa yang sedang mengintai Anda di balik kabut tersebut. Apakah ada pembunuh yang siap mengejar Anda atau rahasia yang akan menghancurkan hidup Anda? Belum lagi kamera dari Christian Sprenger yang kadang dibiarkan diam mengintai yang membuat suasananya menjadi intens. Dan Anda tahu apa yang terjadi ketika tiba-tiba kamera miliknya zoom in ke karakternya.

Ketika The Rental menjadi full on film horor, Franco tidak terjebak ke dalam sebuah rumus horor yang biasa Anda tonton. Tidak akan ada jump scare disini. Bahkan ketika Anda melihat pembunuhnya berjalan mengendap-ngendap di balik karakternya, Anda tidak akan ketakutan karena Anda sudah dibuat stres dengan semua kebodohan yang ada.

Final twist-nya mungkin membuat The Rental menjadi sebuah commentary yang menyeramkan tentang ide menyewa-nyewakan rumah di abad 21, tapi dia tidak lantas menjadikan kisah keempat karakter ini terlupakan begitu saja. Dan fakta bahwa film ini dirilis di tengah pandemi, membuat efek isolasi dan rasa kesepian menjadi kuat.

Poster film The RentalPoster film The Rental Foto: dok. IFC Films

Film ini juga tidak akan berhasil kalau keempat aktornya tidak berhasil membuat saya percaya bahwa mereka memang manusia-manusia yang sangat tidak beruntung. Stevens berhasil meyakinkan penonton bahwa dia memang doyan melakukan kesalahan. Mimik muka Sheila Vand yang panik adalah alasan kenapa saya jiper sepanjang film. Jeremy Allen White berhasil membuat karakternya tiga dimensional bahkan ketika karakternya melakukan hal yang sangat bodoh. Dan Alison Brie bisa membuat saya percaya bahwa dia memang hanya ingin menjadi istri yang baik.

Intinya, The Rental adalah sebuah horor yang patut Anda cicip jika Anda menyukai horor. Dengan durasi yang singkat, 90 menit, The Rental adalah horor yang berhasil memberikan mimpi buruk.

The Rental dapat disaksikan di seluruh jaringan bioskop 21

-

Candra Aditya adalah seorang penulis dan pengamat film lulusan Binus International.

(aay/aay)

Hide Ads