Bioskop Indonesia sudah kembali beroperasi. Beberapa film pun mulai diputar dan film Kemarin pun ikut masuk dalam daftar tayangan yang diputar di bioskop.
Kemarin merupakan film dokumenter drama milik band Seventeen yang berkisah tentang awal terbentuknya band tersebut.
Berasal dari Yogyakarta, band Seventeen dikisahkan berawal dari empat anak SMA yang hobi bermusik. Band ini terbentuk di tahun 1999.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Film ini juga mengabadikan titik awal Seventeen dikenal publik lewat album perdana mereka, Bintang Terpilih yang dirilis pada tahun 2003.
Film dokumenter drama ini juga menampilkan dinamika Seventeen yang pernah mengalami pergantian personel.
Sampai 22 Desember 2018 saat sedang di atas panggung menjadi pengisi acara gathering sebuah perusahaan di Tanjung Lesung, musibah datang. Gelombang tsunami menyapu bersih area panggung dan penonton. Kejadian besar itu menyisakan duka.
Tiga orang personel Seventeen berpulang yaitu alm Bani (bass), alm Herman (gitar) dan alm Andi (drum) begitu juga dengan 2 kru yaitu Ujang dan Oki serta istri dari Ifan Seventeen, Dylan Sahara.
Kru hingga personel band ini pun meninggal dunia karena bencana tersebut.
"Saya berharap film Kemarin bisa menjadi titik balik penonton film Indonesia kembali ke Bioskop," ujar Ifan Seventeen menyambut penayangan film Kemarin di bioskop.
Hal senada juga dibenarkan Dendi Reynando produser film 'Kemarin' yang juga CEO Mahakarya Pictures. Dendi yang sebelumnya telah merilis film Surau dan Silek serta Liam Laila melihat hal ini ke arah kembalinya geliat industri film. Bagaimana pun juga sudah lebih dari 6 bulan bioskop ditutup dan tentunya tidak ada ekonomi berputar dalam industri tersebut.
Film Kemarin adalah kisah dokudrama garapan sutradara Upie Guava yang mengemas perjalanan lebih dari 20 tahun karier band Seventeen. Bagaimana band ini terbentuk dan berjuang hingga mendapatkan tempat di dunia musik Tanah Air.
(doc/dal)