Perilisan film live-action Mulan menuai reaksi di China. Hal ini berkaitan dengan dukungan bintang film tersebut terhadap polisi Hong Kong dalam peristiwa kerusuhan anti-pemerintah tahun lalu.
Pada Agustus 2019, sang aktris, Liu Yifei mengungkapkan dukungannya lewat Weibo di mana dirinya memiliki 66 juta pengikut.
Aktivis demokrasi Hong Kong menggaungkan tagar boikot Mulan lewat Twitter tak lama setelah Disney merilis film tersebut lewat layanan streaming Disney+.
Di kredit film tersebut, Disney diketahui menyampaikan ucapan terima kasih kepada biro keamanan publik di Turpan. Hal ini juga memicu reaksi yang menganggap studio ini pro terhadap China.
Mulan mengalami desakan untuk tak diputar di bioskop. Rencananya, film ini akan tayang mulai akhir pekan ini di rangkaian bioskop-bioskop di Tiongkok.
Sebelumnya Disney menyepakati adanya adegan yang dihapus dalam film. Yakni adegan intim di antara dua tokoh utamanya yang dipertimbangkan tak sepatutnya ditampilkan di hadapan penonton China.
Mulan dijadwalkan rilis Maret lalu di layar lebar. Pandemi yang terjadi membuat film ini mengalami pergeseran jadwal rilis tiga kali.
Disney akhirnya memutuskan merilis film ini secara terbatas lewat platform streaming Disney+ awal September kemarin. Meski begitu, tetap ada rencana Mulan akan ditayangkan ke layar lebar. China menjadi pasar yang lebih dulu disasar oleh studio ini mengingat negara tersebut sudah membuka jaringan-jaringan bioskopnya.
Di AS sendiri, film ini dapat disaksikan oleh penonton dengan harga yang dipatok senilai USD 30. Selain Liu Yifei, Mulan diramaikan dengan deretan aktor ternama Asia lainnya di antaranya Donnie Yen juga Jet Li.
Bintang berdarah China-Singapura, Gong Li juga ambil bagian berperan sebagai lawan dari tokoh utama dalam film ini.
Simak Video "Mulan Jameela Singgung 'Perselingkuhan' di Konser Dewa 19"
[Gambas:Video 20detik]
(doc/doc)