Novel-novel Pengekor Da Vinci Code
Selasa, 27 Des 2005 11:20 WIB

Jakarta - Lewat 'Da Vinci Code', Dan Brown membawa trend baru dalam industri penerbitan buku. Tahun depan, tak kurang dari lima novel bertema spiritual akan dirilis di Amerika Serikat. 'Labyrinth' karya Kate Mosse akan mengangkat kisah perseteruan antara sekte terlarang dengan gereja katolik. Pencarian Cawan Suci juga dibahas dalam novel ini. Di Eropa, novel ini sukses mendapat predikat best seller alias terlaris. Dan untuk pembaca AS, cetakan pertama 'Labyrinth' akan berjumlah 100 ribu kopi. 'The Templar Legacy' karya Steve Berry akan dicetak sebanyak 200 ribu kopi. Dalam novel berjenis thriller ini, seorang agen pemerintahan berupaya membongkar misteri tentang rencana pembunuhan Paus. Arsip rahasia Vatikan akan diungkap dalam 'The Last Cato'. Pembunuhan lagi-lagi menjadi awal konflik cerita. 'The Last Cato' karya Matilda Asensi yang diterbitkan pertama kali di Spanyol akan dicetak sebanyak 100 ribu kopi. 350 ribu kopi 'Secret Supper' telah disiapkan Atria Books. Novel karangan Javier Sierra diklaim sebagai novel dengan warna baru. "Anda pasti belum pernah membaca novel seperti ini. Novel ini mengkombinasikan misteri, intrik dan kematian yang akan mengungkap rahasia di balik lukisan Perjamuan Terakhir karya Leonardo da Vinci," demikian penjelasan situs resmi Javier Sierra. Sierra juga mengatakan novelnya lebih "mendalam" dibanding 'Da Vinci Code'. "Di Da Vinci Code, lukisan Perjamuan Terakhir hanya dibahas sebanyak tiga halaman. Di novel ini, Anda bisa mendapat gambaran lebih dalam tentang lukisan tersebut dan rahasia-rahasia di baliknya."Satu lagi novel yang akan meluncur tahun depan adalah 'The Last Templar' yang ditulis Raymond Khoury. Novel ini bercerita tentang pencurian harta karun di Vatikan. (ine/)