Di tengah Pandemi Corona saat ini, salah satu film Mahakarya Pictures, 'Liam dan Laila' tayang online di beberapa universitas di kawasan Amerika. Salah satunya adalah Universitas Yale.
Di tengah pandemi yang terjadi bersamaan dengan Ramadhan ini, menjadi kajian menarik bagi publik, khususnya para mahasiswa Amerika tentang bagaimana kultur kehidupan sosial masyarakat Indonesia. Hadirnya perkuliahan online yang menggantikan perkuliahan di ruang-ruang kampus yang sedang ditutup, memberikan kesempatan untuk mengenalkan dan mempromosikan Indonesia dengan lebih dekat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Universitas Yale bekerjasama dengan Acha Productions dan Mahakarya Pictures mempersembahkan Indonesia Digital Film Streaming Event (IDFSE) dengan memutar film bernuansa perbedaan budaya barat dan timur, 'Liam dan Laila'.
"Film dan bahasa merupakan produk budaya yang mencerminkan nilai, norma, gagasan, pandangan, pesan, perilaku, sikap, adat dan masyarakat. Tujuan pemutaran film ini, untuk memberikan visualisasi yang dapat membangkitkan keingintahuan mahasiswa Amerika dengan mendalami keanekaragaman Indonesia," jelas Indriyo Sukmono, selaku senior lecture, Yale Council on Southeast Asian Studies melalui rilisnya.
Hal ini didukung juga oleh eksekutif produser yang juga CEO Mahakarya Pictures, Dendi Reynando.
"Saya sangat menyambut baik rencana pemutaran film ini di YALE University. Karena film ini dapat menjadi jembatan dalam memahami cara masyarakat hidup dalam budaya Indonesia, khususnya Minangkabau. Selain itu cerita dalam film ini banyak terjadi di belahan bumi manapun. Semoga bisa membawa inspirasi positif buat mahasiswa di Yale University dan kampus kampus lain yang ikut menyaksikan," urainya lagi.
Jika tak ada aral-melintang, film ini akan diputar pada lebaran hari kedua, 25 Mei 2020 pukul 7.30 malam waktu bagian timur Amerika dan Kanada. Pemutaran film ini ditujukan kepada para mahasiswa Amerika di kampus-kampus seperti Yale University, University of Michigan, John Hopkins University, UCLA, Cornell University dan University of Hawaii, dan juga kepada Indonesianis serta diaspora Indonesia yang tersebar di seluruh Amerika. Pemutaran akan dilakukan secara online dengan kapasitas terbatas.
Tak hanya sekadar pemutaran film saja, setelahnya akan diadakan diskusi dengan pemain film tersebut seperti Nirina Zubir dan juga sutradara serta penulis skenario, Arief Malinmudo dan Dendi Reynando selaku produser film tersebut.
(wes/doc)