Hal itu bertepatan dengan rilisnya film terbarunya berjudul 'Tenet'.
"Bioskop memang tenggelam dalam beberapa waktu belakangan. Tapi hal itu tak berlaku bagi film. Ada banyak hal yang akan pulih dari pandemi ini," ungkapnya dalam opini di The Washington Post.
"Kombinasi dari permintaan untuk bisa menonton film dan hadirnya film baru mampu mendongkrak perekonomian. Kita berutang pada 150 ribu pekerja film yang terdampak dari pandemi ini," urainya lagi.
Jaringan bioskop di AS menanggapi sikap Nolan. Mereka tak menampik betapa sang sutradara ingin bioskop beroperasi lagi dalam waktu dekat.
"Chris ingin filmnya bisa menjadi pembuka saat bioskop kembali beroperasi. Aku tak tahu siapa lagi di Amerika yang punya keinginan sekuat Nolan," ungkap CEO IMAX, Richard Gelfond seperti dilansir Comicbook.
Tak sedikit film yang mengundur jadwal rilisnya hingga ke akhir tahun bahkan tahun depan. Namun film terbaru Nolan, 'Tenet' berbeda.
Film ini masih bergeming dan optimis dirilis pada 17 Juli 2020. Meski begitu, 'Tenet' juga merencanakan antisipasi.
Di antaranya rencana memutar film ini dalam kemasan khusus hanya di beberapa pasar yang ditentukan. Budget senilai 200 juta dolar pun dikeluarkan film ini. Sebuah hal yang penuh risiko.
(doc/nu2)