Malam Puncak Police Movie Festival 2019 Ramai Peserta

Malam Puncak Police Movie Festival 2019 Ramai Peserta

Febriyantino Nur Pratama - detikHot
Kamis, 07 Nov 2019 21:30 WIB
Foto: Police Movie Festival (Febriyantino/detikcom)
Jakarta - Malam puncak Police Movie Festival kembali digelar 2019 ini dengan tajuk 'Together We Are Strong' pada Kamis (7/11/2019). Dalam kesempatan itu 386 sineas film diadu untuk membuat film pendek juga termasuk animasi dalam festival yang memasuki tahun ke-6 ini.

Acara digelar Kepolisian Republik Indonesia sebagai bentuk sinergi kepolisian dengan dunia film Tanah Air serta masyarakat demi membangun situasi dan stabilitas keamanan di masyarakat di era teknologi ini.

"Dirancang oleh putra bangsa untuk film pendek dan film animasi, jadi mengajak kita untuk mau nonton dan adanya ajakan untuk cerita positif untuk ke depan menyongsong era teknologi cukup tinggi. Banyak nilai positifnya," kata Brigjen Pol Drs. H. Budi Setiawan, M.Si Kkaro Multimedia Divisi Humas Polri di Press conference Police Movie Festival Ke-6 di Djakarta Theatre, Jakarta Pusat, Kamis, (7/11/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Baik dukungan anggaran atau apa atau ke negara, ke depan anak-anak bangsa semakin kreatif, kita manfaatkan dengan perkembangan teknologi yang cukup besar," tambahnya.

Menurut Budi Setiawan peserta yang kini tembus lebih dari 300 peserta itu adalah sebuah kemajuan yang melebihi harapan. "Masuk kurang lebih 386 dan luar biasa dan baik untuk film pendek atau animasi yang merupakan hasil karya anak bangsa. Tentu baik sekali dan melebihi harapan," kata Budi.

Sementara itu menurut AKP Hasby Ristama S.H, S.I.K, M.H selaku Ketua PMF ke-6, dia menyebut bahwa banyak kualitas peserta yang semakin meningkat yang diharapkan bagus untuk ekonomi kreatif. Nantinya para pemenang juga akan diundang ke Tokyo dan mendapat pelatihan film dari Rumah Produksi MD Pictures.



"Sampai tahun ke-6 perubahannya sangat signifikan dan teknik animasinya juga semakin meningkat. Semakin banyak yang bertarung tentu semakin baik mutunya jadi semakin bagus ekonomi kreatif. (Pemenang) Diundang ke Tokyo dan itu tantangan buat kita karena kita ingin go internasional," kata Hasby Ristama.

Untuk penjurian pun dilakukan oleh oleh sineas seperti Monty Tiwa, Chicco Jerikho, Prilly Latuconsina, dan Wahyu Aditya. Menurut Wahyu Aditya sebagai juri penilaian berdasarkan kesesuaian cerita, teknik sinematografi dan editing.

"Penilaian mulai dari kesesuaian cerita, teknik sinematografi dan editing. Banyak yang kita nilai, animasi dan non animasi. Menurut saya pribadi makin membanggakan secara kualitas dan kontribusi. Imajinasi dan kreativitasnya liar," kata Wahyu Aditya dalam kesempatan yang sama.

Meski dulu jarang karya sinematografi maupun animasi bertemakan polisi, menurut Wahyu Aditya para filmmaker yang kini bertarung lumayan mumpuni dan tak kalah dengan karya dari luar negeri.

"Dulu jarang topik yang mengangkat polisi tetapi dengan ada wadah seperti ini akhirnya muncul dengan tema-tema polisi dan lahir dari partisipasi publik. Kualitasnya nggak kalah keren dengan animasi luar negeri. Ternyata kualitas filmmaker itu nggak kalah saing dan sangat optimis," pungkas Wahyu.

Diketahui para peserta tersaring dalam 10 nominasi film pendek dan 10 nominasi film animasi. Masing-masing peserta terbaik akan mendapatkan penghargaan dari Polri dan tiga orang peserta terbaik akan mendapat penghargaan dan uang tunai.




(fbr/dal)

Hide Ads