Di Indonesia, film karya sutradara Garin Nugroho tersebut terbilang menuai kontroversi. Berbagai penolakan diterima film tersebut. Padahal film itu telah lulus sensor dari Lembaga Sensor Film (LSF).
Di tengah kontroversi tersebut, Garin Nugroho mengatakan keputusan dewan juri dalam The Indonesian Academy Awards Selection Committee memilih filmnya untuk melaju ke Oscar 2020 adalah sangat berani.
"Cukup mengejutkan dan cukup berani, karena tema dalam film ini kan cukup sensitif dan ditolak di beberapa kota," kata Garin pada detikcom dalam sebuah wawancara eksklusif yang bertempat di Thamrin, Jakarta Pusat.
Garin mengatakan, terpilihnya 'Kucumbu Tubuh Indahku' menunjukkan bahwa saatnya para sineas berbicara lewat film dan tak perlu lagi memedulikan sejumlah pihak yang ingin membungkam kebebasan berkarya.
"Ini menjadi penanda bahwa saatnya orang film berbicara dan berkata tidak oleh cara-cara yang main hakim sendiri, tidak melalui prosedur hukum dan demokrasi," ujarnya.
Sebagai pembuat film, Garin menyadari, pendapat setuju dan tidak setuju akan selalu ada, terlebih apabila filmnya mengusung tema yang sensitif. Namun ia tidak membenarkan mereka yang menggunakan cara pembubaran secara paksa.
"Kalau ada pro dan kontra itu wajar selama tidak memakai cara kekerasan dan penghakiman massa yang bertolakbelakang dengan demokrasi," tuturnya.
Ditanyai mengenai perasaannya filmnya akan terpilih untuk melaju ke Oscar, Garin mengaku senang namun juga terkejud.
Tiap kali membuat filmnya, Garin selalu memiliki keyakinan bahwa tiap karya pasti memiliki jalannya sendiri-sendiri, maka itu ia tidak ngoyo dan berobsesi untuk memasukan filmnya dalam sebuah festival.
"Saya jujur saja nggak terlalu banyak berpikir, tentang Oscar saja saya baru tahu satu hari. Perjalanannya sangat alamiah dan cepat," jelas Garin.
(srs/kmb)