Pelan-pelan Menguak Livi Zheng, Sutradara yang Dianggap Kontroversial

Pelan-pelan Menguak Livi Zheng, Sutradara yang Dianggap Kontroversial

Devy Octafiani - detikHot
Senin, 02 Sep 2019 12:13 WIB
1.

Pelan-pelan Menguak Livi Zheng, Sutradara yang Dianggap Kontroversial

Pelan-pelan Menguak Livi Zheng, Sutradara yang Dianggap Kontroversial
Foto: Istimewa
Jakarta -

Livi Zheng belakangan tengah jadi sorotan. Banyak yang mempertanyakan kiprahnya sebagai seorang sutradara.

Siapakah Livi dan bagaimana dirinya bisa berkecimpung sebagai seorang filmmaker? Dalam wawancara singkat beberapa waktu lalu, Livi pernah menyampaikan bagaimana dirinya bisa menjadi sutradara.

Seni diakui Livi adalah bidang baru di keluarganya. Selama ini keluarganya lebih banyak berkecimpung di dunia bisnis dan akademis.


"Saya akhirnya ambil ekonomi di University Washington-Seattle. Tapi pas kuliah itu lebih banyak bantu-bantu di set flim," ungkap Livi belum lama ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lulus dari kuliahnya, Livi memutuskan mengambil sekolah film. Ia memilih jurusan film di University Southern California School of Cinematic Art.

Ia menyebut deretan sutradara papan atas yang menjadi alumni di universitas tersebut. Bisa masuk kampus tersebut pun diyakini Livi sebagai prestasi membanggakan.

Ada nama-nama alumni seperti George Lucas hingga Robert Zemeckis di antaranya. Bisa masuk ke kampus tersebut pun dipandang Livi sebagai takdir Tuhan.

"Aku apply ke situ. Karena mereka cuma menerima 4 atau 5 persen, aku mikir nggak akan keterima. Eh, taunya keterima jadi aku beranggapan ini udah jalan Tuhan," imbuh Livi.

Kini rekam jejak Livi dengan latar belakang sekolah filmnya yang mapan itu jadi perbincangan. Tak sedikit yang menilai ia bukan betulan seorang sutradara. Baru-baru ini dirinya merilis dokumenter berjudul 'Bali: Beats of Paradise' di bioskop.

Tak sedikit yang menganggap karya Livi belum cukup hebat, bahkan filmnya masuk dalam festival di Madrid dianggap sebagai festival bodong. Pun begitu juga ketika ia muncul dengan embel-embel film dokumenternya jadi salah satu yang diperhitungkan di Oscar.

Kontroversi itu dikuak di berbagai media. Ia disebut punya film biasa, dengan komentar media-media asing yang isinya juga bukan sebuah pujian.
Hide Ads