Penantian Ine Febriyanti Jadi Nyai Ontosoroh Berujung Manis

Wawancara Eksklusif

Penantian Ine Febriyanti Jadi Nyai Ontosoroh Berujung Manis

Desi Puspasari - detikHot
Jumat, 12 Jul 2019 12:40 WIB
Foto: Muhammad Ridho
Jakarta - Ini adalah kali pertama novel 'Bumi Manusia' karya Pramoedya Ananta Toer diadaptasi menjadi sebuah film. Nyai Ontosoroh menjadi salah satu peran penting dalam film ini.

Saat bertandang ke kantor detikcom, Sha Ine Febriyanti menjelaskan tentang sosok Nyai Ontosoroh yang akan dia perankan. Sebelumnya, 'Bumi Manusia' sudah dituangkan dalam versi teater.

"Kalau sebuah novel di film kan itu akan ada banyak kekuatan literasi yang hilang. Kalau di novel itu kan kekuatan Pram itu kekuatan literasinya luar biasa. Ketika dia dituangkan ke dalam film tentu saja literasi itu menjadi sebuah peristiwa, adegan, jadi sudah tidak perlu lagi diucapkan gitu," buka Sha Ine Febriyanti kepada detikHOT.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Bukan sekadar pemain, Ine Febriyanti juga merupakan pembaca karya-karya Pram. Ketika selesai membaca novel 'Bumi Manusia' puluhan tahun lalu, Nyai Ontosoroh membuatnya jatuh cinta.

"Begitu jatuh cinta saya dengan Nyai Ontosoroh. Berpikir kelak saya harus bisa mendapatkan peran ini," aku Ine Febriyanti.

Pada tahun 2005, Ine memang sudah pernah mengikuti casting untuk mendapatkan peran Nyai Ontosoroh. Sayang takdir belum membuatnya berjodoh dengan peran itu.

Kala itu Happy Salma yang beruntung mendapatkan peran tersebut. Tahun ini, lewat Hanung Bramantyo, Ine Febriyanti mendapatkan peran Nyai Ontosoroh.

"Ketika di-casting jadi orang Jawa, 'Lo yakin mas (Hanung)?'. Saya sih senang banget meranin Nyai Ontosoroh ini adalah my destiny, mimpi saya dari 19 tahun saya baca 'Bumi Manusia', tutur perempuan berusia 43 tahun itu.

Penantian Ine Febriyanti Jadi Nyai Ontosoroh Berujung ManisFoto: Muhammad Ridho


Ketika mendapatkan peran tersebut, Ine merasa punya tanggung jawab yang besar. Dirinya yang sudah sangat pilih-pilih peran, sangat ingin memberikan terbaik. Sampai-sampai dia sangat sering berkonsultasi dengan editor.

"Saya agak lebay. Saya merasa ini tanggung jawab saya mungkin sebagai pemain ingin memberikan yang terbaik. Karena kan jarang saya menerima, bukan menerima, saya picky banget, betul-betul saya suka sekali baru saya lakuin," akunya.



"Ketika saya mendapat kesempatan ini, editornya saya teleponin 'Mas gue lebay banget ya?' Jadi ya saya ngobrol sama Mas Hanung juga. Karena kan dia eksekutornya juga," tukas Sha Ine Febriyanti.


Video: Eksklusif! Cara Ine Febriyanti Olah Emosinya Sebagai Nyai Ontosoroh

[Gambas:Video 20detik]

(pus/doc)

Hide Ads