Industri film Indonesia diklaim sedang bergairah. Bekraf mencatat pasar film mengalami pertumbuhan yang meningkat terlebih sejak dikeluarkannya film dari Daftar Negatif Investasi (DNI) lewat Peraturan Presiden nomor 44 tahun 2016.
Selain target membawa film Indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri, Indonesia juga diharapkan lebih agar dapat dilirik oleh industri film barat.
Beberapa negara tetangga meraup pendapatan yang fantastis lewat hal tersebut. Thailand misalnya, dilaporkan meraup pendapatan fantastis setelah diketahui negara tersebut dijadikan salah satu lokasi syuting waralaba 'Fast and Furious 9' belum lama ini.
Kini Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) tengah menggagas aturan khusus untuk juga membawa Indonesia ke arah sana. Bekraf merangkul pemerintahan daerah, untuk bisa memberi ruang bagi terciptanya kesempatan Indonesia bisa dipercaya tepat sebagai lokasi syuting berproduksi besar yang dimiliki Hollywood misalnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Indonesia Buka Pintu untuk Hollywood |
Untuk hal yang satu ini, Ricky menambahkan sudah ada pembicaraan dengan beberapa produsen film Hollywood yang tertarik.
"Tentunya yang bisa kita offer saat ini sementara adalah lima lokasi daerah yang sudah terbentuk Komisi Film Daerah-nya," tutur Ricky.
Komisi Film Daerah (KFD) merupakan program yang didorong oleh Bekraf untuk mengawal terbentuknya suatu lembaga film di suatu daerah. Dengan program ini, setiap daerah diharapkan mampu mendorong perekonomian daerah.