ReelOzInd, Kompetisi Film Pendek Australia-Indonesia Berhadiah Ratusan Juta

Laporan dari Melbourne

ReelOzInd, Kompetisi Film Pendek Australia-Indonesia Berhadiah Ratusan Juta

Eny Kartikawati - detikHot
Selasa, 25 Jun 2019 19:50 WIB
Foto: ist
Melbourne - Kompetisi film pendek Australia-Indonesia khusus untuk anak-anak muda kembali digelar dalam ajang ReelOzInd. Kompetisi ini berhadiah ratusan juta rupiah.

ReelOzInd pada 2019 ini memasuki tahun keempat penyelenggaraannya. Pada tahun ini kompetisi film pendek yang diadakan oleh Australia-Indonesia Center itu menetapkan tema 'Change atau Berubah'.

Peserta yang ingin mengikutkan filmnya pada kompetisi ReelOzInd wajib membuat karya sesuai tema yang sudah ditetapkan. Persyaratan lainnya di antaranya: peserta harus berusia muda antara 13-18 tahun, film berdurasi tidak lebih dari 10 menit dan minimal 30 detik, dan karya tersebut dibuat dalam jangka waktu setahun terakhir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anak muda yang tertarik ikut serta dalam kompetisi ReelOzInd bisa membuat film sesuai empat genre yang dilombakan yaitu dokumenter, fiksi, dan animasi. Dan dari setiap kategori akan dipilih film terbaik. Ada juga hadiah untuk pemenang film dengan kolaborasi terbaik. Film kolaborasi di sini artinya melibatkan dua negara Australia dan Indonesia dalam pembuatannya. Total hadiah dari kompetisi film pendek ini mencapai AUD$ 15 ribu atau sekitar Rp 147 jutaan.

ReelOzInd, Kompetisi Film Pendek Australia-Indonesia Berhadiah Ratusan JutaFoto: Eny


Film-film yang sudah didaftarkan ke ReelOzInd akan dinilai oleh para juri yang kompeten di bidangnya. Pada 2019 ini mereka yang berada di barisan juri di antaranya adalah presenter Najwa Shihab, CEO The Body Shop Suzy Hutomo, produser film Andrew Mason, sutradara Yosep Anggi Noen, dan direktur program MINKINO Fransiska Prihadi.

Dalam perbincangan dengan detikHOT di Melbourne, Australia, Direktur ReelOzInd Jemma Purdey menceritakan bagaimana antusiasme anak muda Indonesia dan Australia dalam mengikuti kompetisi film pendek ini.

"Tahun lalu lebih dari 160 film yang dikompetisikan. Orang Indonesia mendominasi. 60% dari Indonesia," ujarnya saat ditemui di State Library Victoria, Melbourne, Senin (24/6/2019).


Jemma sangat senang karena banyak dari film yang diperlombakan memiliki kualitas yang baik. Beberapa film pendek karya anak muda Indonesia yang berkesan untuknya di antaranya berjudul Turut Berdukacita, Muslimah, Life of Death, dan iRony.

"Melalui kompetisi ini kami ingin mencapai penonton yang terlewatkan. Mereka tidak datang ke pameran seni atau festival musik. Kami ingin menemukan penonton baru," ucapnya.

Melalui film pendek karya anak-anak muda, Jamie berharap dapat mengedukasi masyarakat Australia dan Indonesia tentang hal-hal yang selama ini tidak diketahui dari kedua negara tersebut.

"Selama ini hanya hubungan antara pemerintah, kami ingin ada hubungan antara manusia," kata Jamie.

Edukasi pada masyarakat Australia dan Indonesia, khususnya anak muda terjadi ketika para pemenang kompetisi ini filmnya diputar di berbagai lokasi di kedua negara. Penonton juga dapat menonton secara online berbagai film pendek dari kompetisi ReelOzInd ini.

(eny/mau)

Hide Ads