Fakta-fakta 'Hotel Mumbai', Film yang Diadaptasi dari Kisah Nyata

Fakta-fakta 'Hotel Mumbai', Film yang Diadaptasi dari Kisah Nyata

Ken Yunita - detikHot
Rabu, 10 Apr 2019 17:53 WIB
Foto: Hotel Mumbai (dok. IMDB)
Jakarta - Film 'Hotel Mumbai' sedang tayang di bioskop Indonesia. Film yang diangkat dari kisah nyata ini benar-benar bikin penasaran penonton.

Berikut fakta-fakta film 'Hotel Mumbai' yang dibintangi Dev Patel:

1. Kisah Nyata
Kisah yang diangkat di film ini benar-benar nyata. Memang ada sedikit dramatisasi di sana-sini, namun sutradara Anthony Maras benar-benar manjadi jalan cerita yang benar-benar orisinil.

Tak heran jika banyak orang yang menonton benar-benar merasakan ketegangan yang mencekam. Banyak review menyebut film ini benar-benar membawa teror pada 2008 kembali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

2. Aktor Kawakan India

Film ini dibintangi aktor kawakan India, Dev Patel yang ngetop dengan Slumdog Millionire. Ada juga Anupam Kher, aktor yang entah sudah berapa kali muncul di film India.

Selain itu ada juga Arnie Hammer yang terkenal karena Lone Ranger dan Call Me By Your Name. Ada juga Jason Isaacs yang ngetop sebagai Lucious Malfoy di Harry Potter.

3. Perjuangan Staf Hotel Lindungi Tamu

Fokus cerita film ini adalah bagaimana para staf hotel berjuang untuk melindungi tamu-tamu hotel. Mereka bersatu untuk menjaga para tamu dari pembantaian teroris.

"Guest is God," kata Hemant Oberoi, seorang koki hotel kepada para staf hotel. Sang koki yang diperankan Anupam Kher pun mengajak seluruh staf menjaga keselamatan tamu.

4. Sempat Ditarik di Selandia Baru

Film 'Hotel Mumbai' ditarik dari seluruh bioskop di Selandia Baru dan Australia. Hal ini dilakukan untuk menghormati korban insiden pembantaian di dua masjid di Christchurch.

5. Dikritik karena Dianggap Terlalu Nyata

Di antara komentar positif untuk 'Hotel Mumbai', film ini ternyata juga mendapat kritisan pedas karena dianggap terlalu realistis. Kekerasan di film itu dinilai terlalu intim.

Anthony Maras sama sekali tak setuju dengan kritik tersebut. Dikutip dari Refinery29, Rabu (10/4/2019) sang sutradara mengaku ingin membuat cerita yang sesuai dengan kisah para penyintas.

"Semua orang jelas berhak atas pendapat mereka masing-masing. Namun kami hanya mencoba membuat film yang sesuai dengan kisah-kisah para penyintas, dan inilah yang sebenarnya mereka alami," ungkap Anthony. (ken/nkn)

Hide Ads