Berikut isi surat terbuka yang juga dibubuhi tanda tangan Odi Mulya tertanggal pada 12 Maret 2019:
Yang terhormat Bapak Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia, dan Bapak Triawan Munaf, Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf),
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai pemilik sah dari Hak Cipta atas seri film Dilan, kami dari Max Pictures hendak meminta perlindungan akan Hak Cipta tersebut terhadap penggunaan oleh pihak-pihak yang tidak berwenang seperti yang telah dilakukan oleh Shopee. Adapun pemakaian atribut khas yang sangat mirip tersebut dilakukan tanpa ijin ataupun persetujuan dari Max Pictures.
Kami sangat menyayangkan bahwa perusahaan internasional sekelas Shopee yang dapat mengontrak sebuah grup KPop ternama, malah memilih untuk tidak menghargai Hak Cipta milik anak bangsa Indonesia untuk materi iklannya. Untuk itu, kami menghimbau agar Shopee ditindak secara tegas agar tidak memberi peluang kepada kejadian sejenis ini untuk terulang kembali terhadap pemilik-pemilik Hak Cipta lainnya di Indonesia.
Demikian surat terbuka ini kami tulis, dan atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Odi Mulya ingin meminta perlindungan kepada pihak berwenang khususnya Presiden Indonesia Joko Widodo dan Badan Ekonomi Kreatif. Ia menilai banyak kesamaan pada iklan e-commerce tersebut, seperti atribut khas dari seri film Dilan, sampai ke bentuk font yang digunakan untuk penulisan judul dalam video iklan tersebut juga sangat mirip dengan yang digunakan pada seri film 'Dilan 1991'.
"Kita cuma berharap masalah tadi tidak terulang kita juga minta perlindungan hak cipta kita kepada pihak-pihak yang berwenang, bukan hanya itu, kita juga banyak keluar di YouTube bahkan Dilan 1990 juga dibajak, jadi ini bagian dari keluhan kita lah, semoga pihak yang berwenang, hal ini Bekraf dan pak presiden bisa bantu untuk mengcounter hal seperti ini, atau paling tidak membicarakan lah kenapa hal ini terjadi seperti itu," beber Odi.
Video: Diparodikan E-Commerce, Film Dilan 1991 Minta Perlindungan Hak Cipta
Namun Odi tak minta banyak, hanya ingin perlindungan kepada sineas. Apalagi karya tersebut dibuat dengan susah payah.
"Tapi di sini kita nggak minta banyak, hanya perlindungan kita kepada sineas kita, karya cipta kita yang dibuat bisa dibilang dengan berdarah-darah lah, sampai kita harus bertengkar pas syuting, tiba-tiba keluar dengan seperti itu. Makanya kita sangat sedih, oleh itu kami dari Max Pictures meminta perlindungan untuk tidak diulang lagi seperti yang kita lihat itu," tukasnya.
Sementara hingga saat ini, pihak e-commerce Shopee masih belum bisa dimintai komentarnya mengenai surat terbuka dari Max Pictures tersebut.
Dalam kesempatan terpisah, detikcom sudah mengontak pihak Shopee untuk meminta klarifikasi. Namun ketika dihubungi, mereka minta waktu untuk menyiapkan penjelasannya. (fbr/dar)