"Nggak tau yah. Kemarin ada yang sempet bilang 'Oh iya kalau lebaran nonton film Warkop, natalan nonton film Koh Ernest,' imejnya juga kayak nempel di orang, terus kayaknya memang liburan keluarga jadi momen yang pas buat drama komedi keluarga" ujar Ernest pada detikHOT, Senin (31/12).
Ernest juga mengungkap sedikit cara yang ia lakukan dalam penggarapan film mulai dari awal ia berkarier dan sampai sekarang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bukan rahasia sih. Sebenarnya nggak ada yang dirahasiain. Masing-masing seniman punya metode yang beda-beda. Kalau aku orangnya fokus. Itu kenapa cuma bisa bikin satu dalam setahun. Kedua harus mau belajar dari kesalahan," ujar Ernest.
Tonton video: Alasan Ernest Selalu Buat Film Tentang Keluarga
"Mulai film ketiga berani baca setelah filmnya sudah nggak tayang lagi. Pas filmnya tayang cuma gue tandai dulu, pas filmnya turun baru gue baca dan pelajari. Tapi kalau sekarang sudah sih mentalnya sudah cukup. Apa pun itu, sepedes apa pun itu yasudah," lanjut Ernest.
Keberhasilan dan kegagalan dalam berkarier di dunia film, Ernest juga memiliki cara tersendiri untuk kembali belajar dan memperbaiki tiap kesalahan dan kegalalan yang dialami saat diawal kariernya sebagai seorang sutradara film.
"Pengin tau perspektif orang akan film ini. Jadi semenyakitkan apa pun itu kadang-kadang pasti ada pelajaran yang dipetik. Buat gue itu salah satu cara paling efektif buat belajar. Karena kalau cuma dengerin yang suka dan muji-muji doang yah biar kita happy, ngasih makan ego juga iya itu nggak ada yang dipelajari juga. Kalau gue belajarnya begitu," tutur Ernest.