"Film perjalanan pertama setelah hampir setelah 10 tahun baru kami buat lagi. Karena dulu ada 'Petualangan Sherina' dan terakhir ada 'Laskar Pelangi'," kata Riri Riza selaku produser Kulari ke Pantai, saat konferensi pers di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (22/6).
Pendapat lain datang dari sang sutradara, Mira Lesmana, yang menilai keberadaan film anak di Indonesia sudah sangat urgen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Banyak penonton sekarang dulu nonton film Sherina. Kalau bakat anak-anak tidak dikasih, aktor kita tidak ada tempat mencoba kebolehan mereka. Sehingga saya berhenti untuk produksi film dewasa, jadi fokus untuk produksi film anak-anak. Kami ingin film ini bisa dinikmati oleh semua anak-anak," lanjutnya.
"Tahun ini memang film Kulari ke Pantai film anak pertama. Tapi ada dua film anak yang sedang diproduksi. Harapan saya kalau responnya bagus, produser mau membuat film anak," tambah Mira.
Pendapat lain datang dari penulis naskah, Gina S. Noer. Gina pun dalam pengerjaanya mengikuti tren anak usia 10 tahun. Ia juga berharap agar anak-anak dapat bercermin, kemudian menjadi kenangan tersendiri.
"Kita berusaha buat film tentang anak-anak. Kalau mau duduk bareng sama anak-anak, setiap rentan usia ada masalahnya masing-masing. Berusaha untuk ikutin tren di usia 10 tahun. Mudah-mudahan anak-anak bisa meihat diri dia sendiri. Dulu saya nonton 'Petualangan Sherina', saya punya teman seperti Sadam. Yah semoga menjawab kerinduan anak-anak yang pengin punya pengalaman baru," ungkap Gina.
Memang filmnya kali ini lebih luas dengan banyak mengambil tempat. Juga dengan khasnya, Miles menggaet bintang baru seperti Masha Kann dan Lil'li Latisha.
"Ini film syuting di Rote. Mulai Jakarta, Cirebon, Temanggung, Pacitan, Magelang, Bromo, Banyuwangi, sampai ke Rote lagi. Ini perjalanan panjang dan memang komitmen semua tim bekerja keras. Mereka muncul pas banget semua dengan semua keunikannya. Terutama dua pemeran utama (Masha Kann dan Lil'li Latisha) yang luar biasa," pungkas Riri.