Mira Lesmana: Saya Tak Menjual Gie atau Nicolas
Selasa, 21 Jun 2005 18:29 WIB

Semarang - Di era budaya massa, dunia film kelihatannya memang lekat dengan komersialisasi. Suatu film bisa menjual tokoh yang dikisahkan atau malah aktornya. Pandangan inilah yang membuat produser film "GIE" Mira Lesmana risih."Dalam membuat film, saya sebetulnya risih dengan istilah menjual. Saya lebih suka dengan istilah menyuguhkan. Dalam film ini (GIE), saya tak menjual Soe Hok Gie atau Nicolas Saputra," kata Mira usai diskusi film "GIE" di Fakultas Sastra Universitas Diponegoro, Jl. Hayam Wuruk, Semarang, Selasa (21/6/2005).Mira berharap penonton film "GIE" tak melihat sisi ketokohan Soe Hok Gie maupun kepopuleran sang pemeran Nicolas Saputra. Yang ingin ia ketengahkan adalah pikiran, semangat, dan perjuangan Gie pada masa pergolakan Orde Lama ke Orde Baru."Substansinya, saya dan beberapa teman di Miles Production ingin mengungkap eksistensi Gie sebagai aktivis di era kelam sejarah kita. Karena itu, saya tak menjual Soe Hok Gie dan Nico," katanya menegaskan.Mira yang mengaku 20 tahun lampau membaca buku Soe Hok Gie "Catatan Harian SeorangDemonstra"' ini menyatakan, perjuangan Gie patut dilihat oleh generasi muda era sekarang, terutama bagi mahasiswa. Misalnya dari aspek kegigihan, kejujuran, dan keberanian Gie menghadapi tantangan bagi demokrasi.Produser muda Indonesia ini mengatakan tidak ingin membawa budaya aktivis Gie ke kampus. "Mahasiswa sekarang tentu berbeda dengan yang terjadi pada tahun 1965-an. Tapi dari sisi semangat, ada yang harus disuarakan," ungkapnya.Mengenai aktor, Mira mengakui sudah sejak lama memilih Nico sebagai pemeran Gie. Bahkan dalam salah satu adegan film "Ada Apa Dengan Cinta?" Mira menampilkan Nico membaca buku "Catatan Harian Seorang Demonstran" di gudang sekolah."Saya dan Riri merasa sudah menemukan pemeran Gie ketika kami mengerjakan film AADC?. Karena itu, saat casting, kami hanya ingin menegaskan saja bahwa Nico memang pantas jadi Gie," terangnya.Sementara itu, Nico yang juga hadir dalam acara itu mengaku tidak tahu banyak alasan pemilihan dirinya sebagai pemeran Gie. Begitu dipastikan dirinya mendapat peran sebagai Gie, Nico langsung mempersiapkan diri."Saya membaca buku Soe Hok Gie, minta arahan Mira dan Riri, dan melihat rekaman gambar yang didatangkan dari Australia. Saya pelajari cara berjalan, bicara, dan seluruh gaya Gie," katanya datar.Film yang menghabiskan dana sekitar Rp 7 M dan melibatkan 2500 orang pemain dan kru itu akan diputar serentak di 30 bioskop sepuluh kota besar Indonesia mulai 14 Juli 2005. Film ini berkisah tentang aktivis mahasiswa keturunan Tionghoa Soe Hok Gie pada tahun 1965-an yang mati dalam pendakian di Gunung Semeru di usia 27 tahun. (try/)