.webp)
Film 'Naura & Genk Juara' baru-baru ini menerima tudingan melecehkan Islam oleh netizen. Ada adegan yang dinilai mendiskreditkan Islam di film tersebut.
Adegan tersebut digambarkan lewat ucapan istigfar yang diucapkan oleh para penjahat yang tengah dikejar anak-anak. Setelah menyaksikan filmnya, Seto Mulyadi mengatakan tak sepenuhnya adegan yang dikeluhkan tersebut sesuai.
"Saya dengar Astagfirullah saat kaget, tapi yang saya tunggu-tunggu kayak takbir kok nggak ada. Setelah menonton apa yang dikhawatirkan itu tidak kita temukan," ujar Seto Mulyadi saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (21/11/2017).
Mewakili Lembaga Perlindungan Anak Indonesia, pria yang akrab disapa Kak Seto itu kemudian sedikit memberi catatan. Yakni para tokoh anak-anak bisa digambarkan melakukan adegan berdoa ketika menghadapi penjahat dalam adegan dalam filmnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebagai catatan, mungkin akan seimbang kalau juga anak yang baik-baik ini mengucapkan Assalamualaikum, ada adegan salat, jadi tidak terkesan yang muslim itu yang jahat. Itu supaya tidak menimbulkan dugaan-dugaan demikian," saran Kak Seto menambahkan.
Selaku tim produksi, produser film ini mengungkapkan sejak awal menggarap 'Naura & Genk Juara' tak ada unsur ingin menyudutkan satu pihak. 'Naura & Genk Juara' sendiri tetap menghormati momen bulan Ramadan saat syuting sedang berlangsung.
"Kami syuting 25 hari nonstop di Situ Gunung saat Ramadan. Mereka tidak didampingi ortu dan itu luar biasa, tidak ada yang puasanya batal. Saya melihat ada kegembiraan yang luar biasa saat proses syuting," ucap Amalia Prabowo sang produser.
Saksikan video 20detik tentang tanggapan LPAI soal film Naura & Genk Juara di sini:
