Kutipan Film yang Mampu Bangkitkan Rasa Nasionalisme

Kutipan Film yang Mampu Bangkitkan Rasa Nasionalisme

Ollivia Pratiwi - detikHot
Jumat, 18 Agu 2017 09:13 WIB
Foto: Padma Pictures
Jakarta -

Keberadaan film di Tanah Air di mulai dari era tahun 1900-an dengan film bisunya, hingga di era digital tahun 2000-an ini. Dari berbagai film yang digarap sineas Tanah Air, beberapa film mampu membawa pesan yang mendalam yang dapat memberikan inspirasi juga membangkitkan semangat.

Masih dalam nuansa hari Kemerdekaan RI yang ke-72, berikut ini kutipan-kutipan film Indonesia yang mampu membangkitkan semangat nasionalisme kita.


1. Naga Bonar

Kutipan Film yang Mampu Bangkitkan Rasa NasionalismeFoto: Naga Bonar (dok.infonesia film center)



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tegakkan badanku. Tegakkan badanku. Aku ingin merah putih berkibar di puncaknya!" - Nagabonar.

Nagabonar adalah film komedi yang dirilis tahun 1987. Film yang diperankan oleh Deddy Mizwar ini mengambil latar belakang pasca kemerdekaan. Meski Indonesia telah mengumumkan kemerdekaannya, rakyat di kawasan Medan, Sumatera Utara masih harus menghadapi Belanda yang datang kembali untuk menjajah dan menguasai wilayah Indonesia lagi.


2. Jenderal Soedirman

Kutipan Film yang Mampu Bangkitkan Rasa NasionalismeFoto: Jenderal Soedirman (ist)



"Saya tentara saya membela pemerintah untuk merdeka seratus persen." - Soedirman

Ketika Soekarno-Hatta ditangkap dan diasingkan di Pulau Bangka, Jenderal Sudirman yang sakit keras pun melakukan perjalanan menuju selatan dan terus memimpin perang gerilya selama tujuh bulan.

3. Guru Bangsa: Tjokroaminoto

Kutipan Film yang Mampu Bangkitkan Rasa NasionalismeFoto: Picklock Production



"Mari kita bersama-sama melakukan perlawanan atas ketertindasan. Agar semua rakyat Nusantara tidak lagi dipandang sebagai seperempat manusia." - HOS Tjokroaminoto

Tjokroaminoto memperjuangkan rakyat Indonesia dengan membangun organisasi Sarekat Islam. Organisasi resmi rakyat Indonesia pertama dan terbesar kala itu, hingga mampu mencapai 2 juta anggota.

Tjokro berjuang untuk menyamakan hak dan martabat masyarakat di awal tahun 1900. Perjuangannya ini menjadi benih kelahiran tokoh dan gerakan kebangsaan.




(doc/doc)

Hide Ads