'Night Bus' Ciptakan Semesta Fiksi

'Night Bus' Ciptakan Semesta Fiksi

Dyah Paramita Saraswati - detikHot
Minggu, 09 Apr 2017 12:03 WIB
Foto: Istimewa
Jakarta - Meski asal cerita dari film 'Night Bus' berasal dari pengalaman pribadi Teuku Rifnu Wikana. Tapi, akan tetapi cerita dari film ini dibuat sebagai fiksi. Bahkan, penggarap film ini menciptakan semesta fiksi dengan nama-nama daerah yang juga tak nyata.

Pasalnya, isu yang diangkat tentang daerah konflik ini bukan hanya sensitif. Namun juga bisa terjadi di banyak tempat.

"Daerahnya fiksi. Ini perjalanan dari Rampak, daerah yang tenang, tapi cuma deket dari situ kira-kira berjarak 12 jam, itu daerah yang penuh konflik itu namanya Sampar. Daerah ini daerah fiksi, menurutku ini bisa kita relate dengan beberapa daerah," ujar Emil Heradi sang sutradara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cerita dari 'Night Bus' diangkat dari cerita pendek yang ditulis sendiri oleh Rifnu. Ketika menulis cerita pendek tersebut, Rifnu pun menggunakan jalur fiksi.

"Yang jelas itu (pengalaman yang dialaminya) sekadar pengalaman yang saya serap untuk menjadikannya tulisan. Intinya acuannya bukan hanya tempat daerah yang saya datengin waktu itu, tapi lebih ke mana saja," terang Rifnu.

Meski pun menciptakan semesta sendiri, akan tetapi dalam film ini, bahasa yang digunakan adalah bahasa Melayu Deli. "Kenapa Melayu karena Melayu lebih universal," ungkap Rifnu. "Tetap ada rasa kedaerahan tapi universal, jadi tidak mengacu ke satu daerah tertentu," sambung Emil.


(srs/tia)

Hide Ads