'Fences', Masa Jaya yang Telah Habis

'Fences', Masa Jaya yang Telah Habis

Devy Octafiani - detikHot
Senin, 13 Feb 2017 16:38 WIB
Foto: Dok. MMXVI Paramount Pictures Corporation
Jakarta -

Dulu, Troy Maxson (Denzel Washington) begitu berjaya. Ia adalah atlet dengan potensi menjanjikan di olahraga Kasti. Hingga kemudian, kenyataan indah itu harus kandas ketika atlet kulit putih lebih diunggulkan dan ia harus mundur perlahan dari liga.

Dan kini, ia mau tak mau harus melanjutkan hidup. Terlebih ada label suami dan ayah yang dipikulnya, Troy berusaha menghidupi keluarganya dengan pekerjaan seadanya.

Pekerjaan yang tak pernah ia bayangkan akan ia jalani ketika ia dielu-elukan di lapangan sebagai atlet, yakni bekerja sebagai tukang angkut sampah di kota Pittsburgh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hiburan satu-satunya yang ia suka yakni menenggak alkohol selepas pulang bertugas. Menjelang malam ia menghabiskan waktu tertawa-tawa dan ngobrol bersama sahabatnya sambil berjalan pulang ke rumah.

'Fences', Masa Jaya yang Telah HabisFoto: imdb



Bisa dibayangkan, tak mudah menjalani hidup seperti Troy dengan rutinitas seperti itu. Sekaligus dengan upah paling minimum yang ia terima. Namun ia beruntung ada Rose (Viola Davis) yang setia berada di sampingnya. Istri yang selalu sigap melayani kebutuhan dirinya di rumah.

Abdi Rose pada Troy begitu besar. Kalau bukan cinta, apalagi namanya.

Namun jauh di dalam diri Troy, ada pergulatan batin dan 'kelelahan' yang ia rasakan. Rutinitas setiap hari mengangkut sampah menjadi hal yang membosankan. Hingga kemudian diam-diam Troy berselingkuh di belakang Rose.

Tak sampai di situ, Troy akhirnya memiliki anak dari hasil cinta terlarangnya dengan perempuan lain.


Konflik yang Dalam

Melihat Viola Davis dalam 'Fences' bak melihat seorang wanita yang punya keteguhan luar biasa. Meski pengabdiannya pada Troy selama 18 tahun menikah lanta seketika bak menjadi abu ketika mengetahui sang suami punya anak dari perempuan lain, namun ia tak serta merta berpaling.

Rose tak menyerah pada kenyataan pahit yang ia terima.

Ia menepis kekecewaannya dengan pulang pergi ke Gereja. Melakukan doa pembersihan diri berulang-ulang dan ia tahu satu-satunya cara untuk melepas kebencian yang ia rasakan yakni dengan merawat bayi hasil hubungan gelap Troy sepenuh hati. Tak salah ia dinobatkan sebagai aktris pendukung terbaik di sejumlah ajang, salah satunya Golden Globe lalu.

Bagi Denzel Washington, tak sedikit film yang dibawakan dengan cemerlang oleh kapasitas aktingnya. Dan 'Fences' menambah daftar bersinarnya aktor 62 tahun ini di dunia perfilman Hollywood. Terlebih kali ini ia ikut ambil bagian sebagai sutradaranya.

Karakter ini layak menempatkan Denzel sebagai pesaing tangguh di ajang Oscar mendatang.

Diadaptasi dari naskah teater, skenario 'Fences' amat berisi sekaligus menohok. Ditulis oleh penulis skenario teater pemenang penghargaan Pulitzer, Denzel Washington tepat memerankan sosok seorang pria yang berada di fase post-power syndrome pada diri Troy.

(doc/mmu)

Hide Ads