'Passion Of The Christ': Karya Kontroversial Nan Menguntungkan Mel Gibson

Hot Movie February

'Passion Of The Christ': Karya Kontroversial Nan Menguntungkan Mel Gibson

Nicky Adisha - detikHot
Kamis, 02 Feb 2017 15:32 WIB
Foto: Dok. Philippe Antonello/Icon Distribution Inc.
Jakarta - Pada 2004 silam, Mel Gibson sukses mengangkat kisah akhir kehidupan Yesus dalam film 'Passion of the Christ'. Dianggap terlalu kontroversial, banyak pihak yang mengecam keras film tersebut.

Film ini menceritakan 12 jam terakhir kehidupan Yesus di dunia. Dari cerita Penderitaan di Taman Getsemani, kedukaan Bunda Maria sampai kebangkitan Yesus.

Dalam buku berisi fotografi film ini, sang sutradara mendeskripsikan tema sesungguhnya. "Film ini tentang kasih, harapan, iman, dan pengampunan. Ia (Yesus) wafat untuk semua umat manusia, menderita bagi kita semua. Sekarang saatnya untuk kembali ke pesan awalnya. Dunia ini sudah gila. Kita semua dapat menggunakan sedikit kasih, harapan, iman dan pengampunan."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terlalu vulgar untuk film, kritikus menyerang karya Mel Gibson ini dengan ulasan negatif dan hampir tak sepenuhnya menyampaikan pesan yang ada di dalam cerita sesunggunya. Rotten Tomatoes berikan nilai 49%, sedangkan IMDb lebih tinggi di angka 7.1/10.

Bermodal $30 juta, 'The Passion' menghasilkan $612 juta selama penayangan di seluruh dunia. Prestasi film mencakup yakni tiga nominasi Oscar tahun 2005, film religi terlaris dan film terlaris berkode R di Amerika Serikat, dan film non-Inggris terlaris sepanjang masa.

'The Passion of the Christ' dibintangi Jim Caviezel, Monica Belucci, Claudia Gerini, Maia Morgenstern, dan Francesco De Vito. Bersama 20th Century Fox, film rilis tanggal 25 Februari 2004.


(tia/tia)

Hide Ads