Menceritakan tentang sejarah China yang bermula dari banyaknya monster di belakang Tembok Raksasa, film ini memenuhi hasrat Zhang Yimao untuk mengangkat kisah tersebut menjadi sebuah film spektakular.
"Naskah ini ditulis oleh orang Amerika, dan aku memberikan saran dari perspektif China. Mereka menyambut dan menyukai ide-ideku. Banyak yang di revisi dan dipoles, mencoba membuatnya diterima dan menyenangkan untuk kedua belah pihak. Itu adalah pekerjaan yang sulit," ujar Zhang Yimao beberapa waktu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini adalah film produksi Hollywood, dan Zhang Yimao melakukan pekerjaannya dengan sangat baik. Sulit bagi siapa pun untuk menyajikan budaya tradisional Cina," ungkap Andy Lau.
Uniknya lagi, semuanya disajikan secara merata dengan kombinasi yang sempurna, menggabungkan unsur kultur serta bahasa Barat dan Timur.
"Sulit bagi kita untuk menemukan keseimbangan. Jadi, dia (Zhang Yimao) mengembangkan cara sendiri untuk menyajikan budaya tradisional China menggunakan teknik framing Barat," tambah Andy.
Film 'The Great Wall' akan tayang di Indonesia pada 4 Januari 2017 mendatang. William Garin, Pero Tovar, Commander Lin Mae, dan banyak pejuang lainnya siap bertempur melawan ratusan juta monster dalam film ini. (vep/mmu)