Hanung Bramantyo, Islam, dan 'Surga yang (Tak) Dirindukan 2'

Laporan dari Budapest

Hanung Bramantyo, Islam, dan 'Surga yang (Tak) Dirindukan 2'

Komario Bahar - detikHot
Kamis, 27 Okt 2016 11:42 WIB
Hanung Bramantyo, Islam, dan Surga yang (Tak) Dirindukan 2
Foto: Komario B
Budapest - "Ini film romance tapi bukan sekadar saya taruh romantis di kota cantik, bukan itu maksudnya, tetapi adalah bagaimana wajah Islam di Eropa." Hanung Bramantyo berbicara lugas, membuka percakapan dengan detikHOT di sela-sela syuting 'Surga yang (Tak) Dirindukan 2' di Budapest, Hongaria baru-baru ini.

Memang, tren syuting film di luar negeri terutama kota yang cantik masih terus nge-hits. Tak dipungkiri bahwa Budapest sendiri adalah kota di Eropa Timur yang punya arsitektur luar biasa indah. Belum lagi lampu yang menyala pada malam hari menjadikan kota itu semakin cantik dan berbeda dari kota di Benua Biru lainnya.

Tapi khusus di 'SYTD2' ini, Hanung selaku sutradara merasa bukan visualisasi keindahan lokasi syuting semata yang ia kejar. Drama kelanjutan keluarga Pras (Fedi Nuril) dan Arini (Laudya Cynthia Bella) dalam frame film terbarunya punya tema besar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hanung Bramantyo, Islam, dan 'Surga yang (Tak) Dirindukan 2'Foto: Komario B


"Temanya pengorbanan, karena kalau mau melihat surganya orang Islam ya harus melihat orang lain bahagia, itu sebenarnya yang dikejar," ungkap suami Zaskia Adya Mecca.

Soal pemilihan Budapest, Hanung melanjutkan, "Tadinya juga pengen Paris, Islam phobia di sana juga keras banget di Paris, tapi kita memikirkan unsur keamanan, yang penting Eropa. Saya nggak bicara soal romantisme aja, tapi saya ingin bicara Islam di Eropa karena menurut saya film romance itu nggak harus dihadirkan ke kota yang cantik, esensinya bukan itu," paparnya.

"Memang Budapest belum pernah (jadi tempat syuting film Indonesia), kita bicara Islam di tempat yang tidak kondusif untuk orang Islam. Eropa timur itu dikenal arah komunisnya dan sekarang ada isu problem imigran Suriah segala macamnya, itu menarik," tambah Hanung.

Arini yang diperankan Bella diceritakan menjadi penulis novel dan diundang berdakwah ke Budapest. "Ketika pendakwah diundang ke Eropa tapi ke Turki itu biasa karena tempatnya orang Islam. Tidak ada tantangan, dan Arini datang ke Budapest untuk berdakwah melalui novelnya," tambah Hanung.

Hanung Bramantyo, Islam, dan 'Surga yang (Tak) Dirindukan 2'Foto: Komario B


Sutradara berusia 41 tahun itu mengungkapkan, ada kesinambungan antara panorama kota dan keindahan ajaran Islam yang sesungguhnya. Ketika itu menjadi kombinasi, maka Hanung berpendapat akan menjadikan cerita semakin bisa dinikmati.

"Ada penyebaran keindahan Islam, maka coba kita gabungkan dengan keindahan kota dan arsitekturnya (Budapest), itu maksudnya," sambung Hanung.

Hanung memegang sendiri tongkat komando dari Kuntz Agus (sutradara 'SYTD' pertama). Sebelumnya di film pertama Hanung menjabat sebagai co-producer dalam film produksi MD Pictures tersebut.

Hanung Bramantyo, Islam, dan 'Surga yang (Tak) Dirindukan 2'Foto: Komario B


"Karena sebetulnya saya yang membidani film ini, sama ketika Habibie & Ainun juga saya, Pak Manoj dan Habibie sendiri konseptornya," terangnya.

Selain Bella dan Fedi, Raline Shah juga masih hadir dalam film sebagai Meirose. Dalam film yang bakal tayang pada 15 Desember mendatang itu juga turut dibintangi oleh Reza Rahadian yang berperan sebagai Syarief.

Manoj Punjabi selaku produser dan CEO MD Pictures juga sempat mendatangi lokasi syuting ke Budapest dan Szentendre. Manoj sempat mengklaim bahwa film ini menghabiskan sampai perkiraan Rp 16 miliar untuk biaya produksinya saja. (kmb/mmu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads