Yayan Ruhian dan Livi Zheng Garap Film Action tentang Budaya Madura

Yayan Ruhian dan Livi Zheng Garap Film Action tentang Budaya Madura

Rois Jajeli - detikHot
Senin, 29 Agu 2016 08:30 WIB
Foto: Rois Jajeli
Surabaya -

Sutradara muda asal Blitar yang berhasil menembus rimba perfilman hollywood, Livi Zheng tertarik menggarap film yang mengangkat budaya Karapan Sapi, Madura. Livi yang berkolaborasi dengan aktor laga Yayan Ruhian ini pun mendapatkan support dari Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf.

"Sebetulnya dari awal cita-cita saya untuk syuting mengangkat beragam kebudayaan Indonesia ke perfilman internasional. Film ini nantinya mengangkat kebudayaan Madura khususnya karapan sapi," kata Livi Zheng saat jumpa pers bersama Yayan, Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf dan pengamat kebudayaan Madura M Bachir di ruang kerja wagub di gedung negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Minggu (28/8/2016) malam.

Livi menerangkan, proses syuting mulai digarap pada awal tahun. Rencananya akan dirilis di bioskop Indonesia maupun Amerika pada Tahun 2019.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masih lama, dan saya ingin melihat gambaran di sana (Madura). Ada beberapa revisi skenario. Saya dan kru harus benar-benar mempersiapkan serius agar tidak setengah-setengah saat pengerjaan nanti," terang sutradara yang berhasil membawa film garapannya berjudul 'Brush with Danger' yang sempat masuk di ajang Oscar 2015 lalu ini.

Yayan Ruhian menambahkan, untuk memperkenalkan budaya lewat panggung ke panggung dari negara ke negara lain membutuhkan waktu panjang. Dengan media layar lebar bisa memanfaatkan untuk mengangkat budaya.

"Karena film ini dicintai berbagai kalangan manca negara," kata Yayan.

Film yang mengambil kebudayaan Karapan Sapi ini juga ada adegan fighter. Pesilat dan guru seni bela diri ini mengatakan, pihaknya akan menggandeng pendekar pencak silat di Madura. Bahkan, Yayan juga berkoordinasi dengan tokoh Madura di Jakarta yang memiliki jaringan dengan ahli pencak silat di Madura.

"Pasti harus menggandeng fighter yang menguasai bela diri, lebih spesifik menyangkut budaya Madura," kata Yayan.



Ia mengatakan, Indonesia dikenal dengan pencak silat, dan setiap daerah memiliki aliran silat tersendiri, termasuk di Madura.

"Pengalaman saya pernah produksi film Merantau, budaya dari Minangkabau dan dibungkus dengan Silek (silat) Harimau. Alhamdulillah Silat Harimau makin terangkat, juga budaya Minangkabau," tuturnya.

"Film ini sebuah kebanggan buat saya, kebanggaan buat Madura dan Jawa Timur serta masyarakat Indonesia. Karena tidak musah untuk menerobos hollywood," terangnya.

Film yang mengangkat budaya Madura 'Karapan Sapi' ini mendapatkan support dari Saifullah Yusuf. Wagub Jatim yang akrab disapa Gus Ipul ini mengatakan, pembuatan film ini patut dihargai, apalagi digarap dara dari Blitar.

"Masih banyak pernik-pernik mengenai Karapan Sapi. Mudah-mudahan Livi bisa menggambarkan kepada dunia budaya madura lebih utuh dan menarik," terangnya.

Wagub mengatakan, dalam kurun lima tahun terkahir ini terjadi perdebatan mengenai Karapan Sapi. Ada yang memperbolehkan dengan kekerasan dan ada yang melarang.

"Intinya kita berharap banyak ikon Madura yang perlu ditampilkan lebih menarik seperti tembakau, garam, karapan sapi," tandasnya. (

(roi/doc)

Hide Ads