Ini Yang Bikin FFI 2016 Akan Berbeda

Ini Yang Bikin FFI 2016 Akan Berbeda

Suhandi Ridho - detikHot
Jumat, 22 Jul 2016 08:00 WIB
Ini Yang Bikin FFI 2016 Akan Berbeda
Foto: Gusmun
Jakarta - Ajang penghargaan tertinggi bagi insan perfilman Indonesia, Festval Film Indonesia (FFI) siap digelar tahun ini. Nah, apa yang membuatnya berbeda dari tahun-tahun sebelumnya?

Mengawali seluruh rangkaian pelaksanaan FFI 2016 dengan tema restorasi, pihak panitia rencananya akan menambah kategori penghargaan agar cakupan FFI semakin luas, baik di dalam negeri maupun di tingkat regional. Sekaligus menjalin kerjasama dengan Asian Best Movie serta Australian Film Institute.

"Dari kami panitia sendiri sedang menggodok beberapa tambahan kategori penghargaan yakni Soundtrack Film dan Best Asian Movie. Dan menjalin kerjasama dengan Australian Film Institute. Saling bekerjasama untuk festival regional bergengsi dan Indonesia bisa dikenal melalui filmnya", ucap Olga Lydia saat ditemui di Restoran Kembang Goela, Parking Lot Plaza Sentral, Jakarta, Kamis (21/7/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lukman Sardi duduk sebagai ketua pelaksana tahun ini. Dibantu Robby Ertanto sebagai wakil ketua pelaksana, Olga Lydia sebagai ketua bidang penjurian, Reza Rahadian sebagai ketua bidang acara, Ade Kusumaningrum sebagai bidang humas, dan Wulan Guritno sebagai ketua bidang sponsor dan event.

Pihak panitia rencananya juga akan menambah kategori penghargaan agar cakupan FFI semakin luas, baik di dalam negeri maupun di tingkat regional. Misi yang dibawa yakni meningkatkan kualitas film Tanah Air.

Termasuk mendekatkan FFI pada masyarakat. Caranya yakni mempromosikan FFI di lima titik Mall di Jakarta. Pihak panitia rencananya akan membuat ruang khusus untuk FFI di tiap Mall untuk bisa dilihat seperti foto-foto tentang film dan instalasi video.

"Orang-orang biasa yang awam tentang film, FFI menyediakan boot director agar para pengunjung mall bisa merasakan seperti apa menjadi sutradara. Dengan demikian orang-orang akan menjadi tertarik dengan film Indonesia", tutur Lukman Sardi. (doc/doc)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads