Jika Acha Septriasa mengandalkan imajinasi kala terlibat dalam film 'Bangkit!', Vino G Bastian harus beradaptasi dalam serangkaian tantangan kala dirinya didapuk berperan sebagai anggota tim SAR (search and rescue).
Vino banyak berlatih fisik untuk beradaptasi dengan tuntutan adegan yang harus ia penuhi. 'Bangkit!' adalah film Indonesia pertama yang bercerita tentang bencana yang melanda ibukota.
"Memang fisik sangat dibutuhkan sekali, dari gue baca skripnya, ini filmnya agak ekstrem nih action-nya beda, bukan action pukul-pukulan, tembak-tembakan, tapi lebih ke penyelamatan. Mau nggak mau gue harus ngelatih fisik lagi," ujarnya saat ditemui belum lama ini.
Vino berlatih menyelam ke kedalaman lima hingga tujuh meter sekaligus. Beberapa jenis latihan lain juga tak jarang membuat tubuhnya sakit secara fisik.
"Fisik kalau jatuh, terbentur, kayak sesak napas, kemasukan air, itu pasti ngalamin," sambung aktor yang juga terlibat dalam film 'Warkop DKI Reborn' ini.
Namun lebih dari itu, Vino mengaku menikmati perannya. Terlebih pengalamannya bermain dalam film garapan Rako Prijanto itu dinilainya berharga.
Pelajaran yang ia terima setelah syuting 'Bangkit!' di antaranya kekuatan mental dalam menghadapi bencana.
"Dalam kondisi terpurukbagaimanapun itu, bisa dibilang bencana sebagai simbol, yang meluluhlantakkan bukan hanya fisik kota, tapi mental orang di dalamnya. Gimana caranya lewat film ini bisa menunjukkansehancur apapun mental kita,sehancur apapun jiwa kita karena bencana atau apapun, kita bisa bangkit lagi, dan cara yang paling baik untuk bisa bangkit adalah bersama-sama," pungkasVino.
Vino banyak berlatih fisik untuk beradaptasi dengan tuntutan adegan yang harus ia penuhi. 'Bangkit!' adalah film Indonesia pertama yang bercerita tentang bencana yang melanda ibukota.
"Memang fisik sangat dibutuhkan sekali, dari gue baca skripnya, ini filmnya agak ekstrem nih action-nya beda, bukan action pukul-pukulan, tembak-tembakan, tapi lebih ke penyelamatan. Mau nggak mau gue harus ngelatih fisik lagi," ujarnya saat ditemui belum lama ini.
Vino berlatih menyelam ke kedalaman lima hingga tujuh meter sekaligus. Beberapa jenis latihan lain juga tak jarang membuat tubuhnya sakit secara fisik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun lebih dari itu, Vino mengaku menikmati perannya. Terlebih pengalamannya bermain dalam film garapan Rako Prijanto itu dinilainya berharga.
Pelajaran yang ia terima setelah syuting 'Bangkit!' di antaranya kekuatan mental dalam menghadapi bencana.
"Dalam kondisi terpurukbagaimanapun itu, bisa dibilang bencana sebagai simbol, yang meluluhlantakkan bukan hanya fisik kota, tapi mental orang di dalamnya. Gimana caranya lewat film ini bisa menunjukkansehancur apapun mental kita,sehancur apapun jiwa kita karena bencana atau apapun, kita bisa bangkit lagi, dan cara yang paling baik untuk bisa bangkit adalah bersama-sama," pungkasVino.

